Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didorong Stimulus The Fed, Bursa Eropa Akhiri Pelemahan Dua Hari

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,4 persen setelah melemah sebanyak 0,4 persen pada perdagangan sebelumnya.
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa mengakhiri pelemahan dua hari berturut-turut pada perdagangan Selasa (28/7/2020) setelah Federal Reserve AS memperpanjang sebagian besar program pinjaman darurat.

Dikutip dari Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,4 persen setelah melemah sebanyak 0,4 persen pada perdagangan sebelumnya. Sektor real estat memimpin kenaikan pada indeks Stoxx, sementara sektor tambang menjadi penekan terbesar setelah harga tembaga dan emas turun.

Adapun, produsen mobil Peugeot PSA Group menguat 2,4 persen setelah mempertahankan proyeksi kinerja perusahaan, sementara Games Workshop Group Plc melonjak setelah membukukan peningkatan laba setahun penuh.

Bursa Eropa telah kehilangan momentumnya setelah naik ke level tertinggi dalam hampir lima bulan terakhir minggu lalu karena investor menimbang wabah virus corona terhadap pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan.

Meskipun indeks Citigroup Inc. menunjukkan peningkatan laba analis berubah menjadi positif untuk pertama kalinya tahun ini, hal tersebut diperkirakan tidak cukup untuk menopang laju penguatan saham yang telah reli dalam mengantisipasi pemulihan.

"Sulit untuk memprediksi arah pasar jangka pendek dalam kondisi fluktiatif seperti ini," kata analis senior di Swissquote Bank Ipek Ozkardeskaya, seperti dikutip Bloomberg.

"Harapan untuk lebih banyak stimulus moneter dan fiskal membuat investor tetap dalam rencana untuk membeli saham," lanjutnya.

Investor teangah menunggu keputusan suku bunga the Fed pada Rabu, setelah bank sentral memutuskan untuk memperpanjang tujuh dari sembilan program pinjaman darurat hingga sisa tahun 2020.

Sementara itu, anggota Senat AS dari partai Republik mempresentasikan rencana stimulus senilai US$1 triliun untuk meningkatkan ekonomi yang terdampak pandemi. Pengenalan RUU ini menjadi langkah pertama menuju negosiasi rencana kompromi dengan Demokrat, yang telah menawarkan proposal stimulus mereka sendiri senilai US$3,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper