Bisnis.com, JAKARTA — Kendati tidak memiliki saham perbankan dalam portofolionya, kinerja reksa dana syariah diproyeksikan masih akan bertahan ditopang oleh sektor lain seperti komoditas dan barang konsumsi.
Direktur Panin Asset Manajemen Rudiyanto menuturkan meski tak menjadikan saham-saham perbankan jumbo sebagai portofolio, kinerja reksa dana saham syariah masih tertolong oleh saham komoditas.
Pasalnya, tren harga komoditas terutama sawit dan batubara yang terus menanjak selama beberapa pekan belakangan membuat kinerja reksa dana syariah tetap prima.
“Indeks syariah tertolong ya, jadi seharusnya kinerja reksa dana saham juga,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (26/7/2020).
Dia mencontohkan kinerja salah satu produk reksa dana saham syariahnya yakni Panin Dana Syariah Saham. Rudiyanto menyebut secara year to date, reksa dana tersebut membukukan kinerja -17,82 persen.
Sebagai perbandingan, sepanjang periode yang sama kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau -19,31 persen, Jakarta Islamic Index (JII) tercatat -20,74 persen, dan Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) tercatat -20,25 persen.
Sementara itu, Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan hingg akahir tahun ini reksa dana saham syariah akan banyak ditopang kinerja saham sektor konsumsi, telekinesis, dan otomotif.
“Bila kinerja tetap stabil dan waktu pemulihan ekonomi ikut juga tumbuh makan berpotensi melanjutkan outperformance terhadap IHSG,” ujarnya.
Pada semester II ini pihaknya berencana akan menerbitkan produk syariah baru berjenis reksa dana pasar uang. Menurutnya, jenis reksa dana ini digemari investor untuk kebutuhan jangka pendek.
“Umumnya satu bulan sehingga turnovernya cukup aktif,” kata Farash.
Di sisi lain, produk reksa dana yang mengacu pada indeks global dan berdenominasi mata uang asing khususnya dolar AS juga mencatatkan kinerja moncer.
Terpisah, Chief Product Development and Head Sharia Unit Eastpring Indonesia mengatakan Rian Wisnu Murti mengatakan sepanjang kuartal I/2020 kinerja produk reksa dana saham syariah mengalami tekanan cukup dalam akibat tekanan pandemi terhadap ekonomi.
Meskipun demikian, dia menyebut produk reksa dana andalannya malah mencatatkan kinerja yang moncer. Salah satunya Eastspring Syariah Equity Islamic Asia Pasific USD yang mengalami kenaikan 10 persen sejak awal tahun.
Pasalnya, produk tersebut berinvestasi pada saham-saham teknologi di pasar offshore yang harga sahamnya terus terkerek di tengah pandemi Covid-19.
“Saham-saham teknologi yang justru diuntungkan dengan kondisi saat ini,” ujarnya.
Selain itu, produk syariah Eastspring lain juga membukukan kinerja positif, yakni produk Eastspring Syariah Fixed Income Amanah dan Eastspring Investments Syariah Money Market Khazanah yang mengalami kenaikan 4.8 persen dan 2 persen sejak awal tahun.