Bisnis.com, JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menyambut positif rencana perusahaan Jepang untuk memindahkan pabrik ke Asia Tenggara. Relokasi yang diserta insentif dari pemerintah Jepang itu dinilai menjadi peluang bagi pengembang kawasan industri untuk menggenjot penjualan.
Sekretaris Perusahaan Jababeka Muljadi Suganda mengatakan pihaknya menyambut peluang ini dengan optimisme tinggi. Menurutnya, selama ini, banyak perusahaan Jepang yang menjadikan Jababeka sebagai salah satu pilihan utama untuk berinvestasi.
"Saat ini, kami sudah memiliki beberapa tenant dari Jepang seperti Tokai Texprint, Nissin, Komatsu, dan lainnya," katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (23/7/2020).
Dia menjelaskan, kawasan industri yang dikelola Jababeka merupakan kawasan industri yang sangat matang dengan faktor-faktor utama yang dibutuhkan oleh industri. Dia mencontohkan kapasitas tenaga listrik dan pelayanan Cikarang Dry Port dapat mendukung layanan logistik lebih efisien dan kompetitif serta fasilitas kawasan yang lengkap serta dukungan tenant eksisting dari Jepang baik skala UMKM dan skala besar.
"Kami yakin kawasan industri Jababeka akan menarik investor asing termasuk dari Jepang. Selain itu, kami mempunyai pelayanan One Stop service untuk investor baru maupun tenant eksisting dalam hal investasi," jelas Mulyadi.
Mulyadi melanjutkan, pihaknya optimistis dapat menarik investor Jepang apabila rencana relokasi terealisasi. Menurutnya, perusahan memiliki hubungan baik dengan para tenant eksisting yang berasal dari Jepang.
Baca Juga
Selain itu, Jababeka juga membina dan memiliki hubungan yang erat dan baik dengan Japan External Trade Organization (Jetro) yang merupakan badan organisasi milik pemerintah Jepang untuk mempromosikan hubungan perdagangan dan investasi antara Jepang dengan negara-negara lain.
Perseroan juga membentuk IJIN (Indonesia Japan Investor Network). Organisasi tersebut memfokuskan pada networking antara investor Jepang dan Indonesia.
Dari kesiapan lahan, Jababeka memiliki lahan siap bangun pada tahap 5 dan 8 dengan total lahan 70 hektare dan Jababeka 9 yang saat ini sedang dalam finalisasi rencana infrastruktur. Sehingga, total pengembangan yang dilakukan Jababeka kurang lebih mencapai 300 hektare
Sementara itu, Jababeka juga memiliki land bank lebih dari 5.000 ha yang tersebar dari Cikarang, Kendal, Tanjung Lesung dan Morotai.
Mulyadi melanjutkan, Jababeka juga telah menerima inquiry dari sejumlah perusahaan Jepang. Calon Investor tersebut mencakup skala UMKM yang berminat beli bangunan pabrik ataupun menengah ke besar untuk kavling industri.
"Untuk mempermudah komunikasi, kami juga memiliki perwakilan orang Jepang yang khusus membantu Investor Jepang dalam berinvestasi kawasan industri kami baik di Cikarang maupun Kendal," pungkasnya.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham Jababeka terkoreksi 2,74 persen ke posisi 142. Dalam tiga bulan terakhir, saham berkode KIJA naik 2,16 persen. Adapun sejak awal tahun saham KIJA tergerus 51,37 persen.