Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Sepi, Emisi Sukuk Global Kembali Ramai

Dalam publikasi yang dikutip Selasa (21/7/2020), Fitch Ratings memperkirakan pasokan sukuk global akan meningkat. Pasalnya, para obligor membutuhkan diversifikasi basis pendanaan mereka.
Fitch Ratings
Fitch Ratings

Bisnis.com, JAKARTA— Fitch Ratings melaporkan adanya kenaikan penerbitan sukuk global setelah sebelumnya sempat terhenti karena volatilitas yang ditimbulkan akibat penyebaran pandemi Covid-19.

Dalam publikasi yang dikutip Selasa (21/7/2020), Fitch Ratings memperkirakan pasokan sukuk global akan meningkat. Pasalnya, para obligor membutuhkan diversifikasi basis pendanaan mereka.

Fitch menyebut tren inovasi seperti sukuk berkelanjutan, sukuk hijau, dan sukuk hybrid berlanjut pada paruh pertama 2020. Pertumbuhan pasar sukuk di Taiwan membantu menambah perluasan basis investor.

Lembaga pemeringkat internasional itu melaporkan penerbitan sukuk dengan jangka waku lebih dari 18 bulan di Malaysia, Indonesia, Turki, dan Pakistan mencapai US$12 miliar pada kuartal II/2020. Realisasi itu naik 42 persen secara kuartalan.

Adapun, Fitch memeringkat sukuk senilai US$114,5 miliar sampai dengan akhir kuartal II/2020. 

Lebih lanjut, Fitch menjelaskan bahwa perlambatan tajam penerbitan sukuk gloval pada Maret 2020—April 2020 mencerminkan volatilitas pasar keuangan yang lebih luas terjadi di seluruh dunia. Dampak dirasakan lebih besar terhadap instrumen sukuk karena sangat terkonsentrasi, nilai lebih kecil, serta kurang likuid.

Sejak pertengahan Maret 2020, terjadi kenaikan arus modal keluar di emerging market. Investor pun mulai melikuidiasi sukuk dengan harga diskon yang lebih besar dari obligasi konvensional sebanding. 

Kendati demikian, Fitch mencatat banyak sukuk baru telah kelebihan permintaan pada April 2020. Investor Amerika Serikat dan Eropa mencari investasi dengan hasil lebih tinggi di pasar negara berkembang.

“Kami memperkirakan pasokan sukuk naik lebih tinggi pada 2020. Kondisi itu sejalan dengan harga minyak yang tetap rendah serta respons penerpan kebijakan fiskal akibat pandemi Covid-19,” tulis Fitch Ratings.

Fitch memprediksi penerbitan oleh lembaga keuangan dan korporasi cenderung meningkat. Hal itu sejalan dengan diversifikasi sumber pendanaan dan mengambil keuntungan dari cost of fund lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper