Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan plat merah Perum Perumnas mendapatkan suntikan dana segar sebesar Rp650 miliar pada hari jadi ke-46.
Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan Kementerian BUMN memberikan dana sebesar Rp650 miliar sebagai dana Penanaman Modal Negara (PMN). Menurutnya dana itu akan digunakan untuk mempercepat pembangunan proyek kawasan rumah tapak.
“Bila melihat dari misi Perumnas untuk menciptakan rumah terjangkau, proyek yang kami hasilkan adalah untuk pemenuhan kebutuhan primer, tidak untuk investasi semata. Inilah yang selalu kami dorong, bahwa rumah adalah kebutuhan primer bagi masyarakat, bukan investasi dan perlunya keberpihakan pemerintah dalam hal ini,” katanya dalam keterangan resmi Selasa (21/7/2020).
Budi menambahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun tengah menyiapkan beberapa proyek dalam pipeline. Perseroan, lanjutnya, akan membidik pasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Pasalnya, angka backlog menyentuh 7,6 juta unit pada 2019 dengan porsi terbesar berada di kalangan MBR. “Saya yakin kondisi ini akan berangsur membaik. Di sisi internal, beragam perbaikan telah kami siapkan terutama yang berkonsentrasi pada sistem Informasi Teknologi, SDM, Proses Bisnis dan Manajemen Resiko,” katanya.
Perumnas memasuki usia ke-46, Budi berharap setiap proyek Perumnas dikenal luas oleh masyarakat sehingga meluncurkan merek “Samesta” di setiap penamaan proyek anyar.
Baca Juga
“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mewujudkan hunian yang berkualitas, harmonis dan berkelanjutan bagi Indonesia. Nama Samesta terinspirasi dari konsep alam semesta yang mempunyai makna penyatuan, keseimbangandan interkonektivitas,” katanya.
Saat ini, terdapat lebih dari 46 proyek kawasan rumah tapak yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTB akan menjadi fokus ke depan. Semuanya akan mengusung nama Samesta, baik rumah tapak maupun rumah susun.