Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terima Pencairan Utang Pemerintah Rp5 Triliun, Ini Rencana Jasa Marga (JSMR)

Komisi VI DPR telah menyetujui usulan penyertaan modal negara (PMN), dana pinjaman, dan pencairan utang pemerintah kepada badan usaha milik negara (BUMN) dalam rapat kerja (Raker) dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (15/7/2020). 
PT Jasa Marga (Persero) Tbk/Istimewa
PT Jasa Marga (Persero) Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA— PT Jasa Marga (Persero) Tbk. akan menggunakan dana dari pencairan utang pemerintah untuk memperkuat likuiditas perseroan.

Komisi VI DPR telah menyetujui usulan penyertaan modal negara (PMN), dana pinjaman, dan pencairan utang pemerintah kepada badan usaha milik negara (BUMN) dalam rapat kerja (Raker) dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (15/7/2020). 

Salah satu BUMN yang akan menerima dana segar yakni Jasa Marga. Dalam kesimpulan rapat tersebut, disebutkan bahwa korporasi tol milik negara itu akan menerima Rp5,02 triliun dengan peruntukan kekurangan pembayaran pemerintah terkait pembelian lahan 2016—2020.

Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan piutang ke pemerintah itu terkait dana talangan pembebasan lahan. Perseroan mengharapkan dana itu dapat segera cair.

“Kami pendanaannya menggunakan pinjaman perbankan, apabila terdapat pelunasan dananya langsung kami gunakan untuk melunasi pinjaman bank,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (16/7/2020).

Eka menyebut cairnya piutang akan mengurangi tekanan untuk pembayaran bunga. Dengan demikian, likuiditas emiten berkode saham JSMR itu menjadi lebih terjaga.

Seperti diketahui, Moody’s Investors Service memangkas peringkat kredit Jasa Marga dari Baa2 ke Baa3 serta mempertahankan outlook negatif untuk perseroan pada akhir Juni 2020. Keputusan itu didasari perkiraan dukungan pemerintah kepada JSMR yang berkurang.

Moody’s menilai dengan kapasitas fiskal saat ini pemerintah akan lebih selektif memberikan dukungan kepada perusahaan pelat merah. Lembaga pemeringkat internasional itu menilai JSMR tidak menjadi prioritas pemerintah saat ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper