Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia menyampaikan ada 30 perusahaan yang siap mencatatkan 36 instrumen obligasi dan sukuk di pasar modal per 16 Juli 2020.
Direktur Penilai Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan dampak pandemi pada pertengahan tahun ini belum menyurutkan minat perusahaan di Indonesia untuk mencari pendanaan di pasar modal.
"Saat ini terdapat 30 penerbit yang akan menerbitkan 36 emisi obligasi dan sukuk yang berada dalam pipeline di BEI," kata Nyoman, Kamis (16/7/2020).
Adapun satu perusahaan dalam daftar tunggu saat ini ada yang menerbitkan lebih dari satu obligasi. Data tersebut merupakan data sementara hingga akhir 16 Juli 2020 dan akan terus berkembang seiring dengan masuknya daftar baru.
Pekan lalu, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan nilai emisi surat utang korporasi pada semester II/2020 sebanyak-banyaknya Rp100 triliun. Nilai tersebut merupakan skenario optimistis dari tiga skenario yang ditetapkan oleh lembaga pemeringkat utang tersebut.
Salyadi Saputra, Direktur Utama Pefindo, menjelaskan pada tahun ini perseroan mengeluarkan tiga skenario untuk menggambarkan proyeksi penerbitan obligasi korporasi pada paruh kedua.
Baca Juga
Untuk skenario pesimistis, penerbitan obligasi korporasi pada periode Juli—Desember 2020 diperkirakan bertambah 25 persen dari total mandat yang sudah dikantongi per 30 Juni 2020. Dengan demikian, total emisi obligasi korporasi pada tahun ini bisa mencapai Rp60 triliun—Rp70 triliun.
Skenario moderat, pertambahan emisi pada semester II/2020 diperkirakan sebanyak 50 persen dari total mandat atau terjadi peningkatan yang hampir sama dengan semester I/2020, sehingga total emisi pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp80 triliun.
“Ketiga, [skenario] optimis kami harapkan bisa sampai mungkin Rp100 triliun di tahun ini,” tutur Salyadi.
Adapun sampai dengan 30 Juni 2020, Pefindo telah menerima mandat emisi obligasi korporasi senilai Rp74,16 triliun. Dilihat dari sektornya, mandat tersebut didominasi oleh sektor perbankan sebesar 13,48 persen, pembiayaan sebesar 11,87 persen, dan jalan tol sebesar 10,59 persen.