Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Arwana Citramulia (ARNA) Mengilap Selama Pandemi, Direksi Ungkap Rahasianya

ARNA mencatatkan pertumbuhan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 18,16 persen secara tahunan menjadi Rp120,64 miliar.
COO PT Arwana Citramulia Tbk Edy Suyanto (kanan) bersama CFO PT Arwana Citramulia Tbk Rudy Sujanto memberikan penjelasan saat paparan kinerja di Jakarta, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
COO PT Arwana Citramulia Tbk Edy Suyanto (kanan) bersama CFO PT Arwana Citramulia Tbk Rudy Sujanto memberikan penjelasan saat paparan kinerja di Jakarta, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten keramik PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) mencatatkan kinerja cemerlang dari sisi laba bersih selama periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19 pada semester I/2020.

Dikutip dari laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2020 yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, Kamis (16/7/2020), emiten berkode saham ARNA tersebut mencatatkan pertumbuhan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 18,16 persen secara tahunan menjadi Rp120,64 miliar.

Kendati demikian, penjualan Arwana Citramulia menurun 4,88 persen year-on-year menjadi Rp995,68 miliar pada triwulan pertama tahun ini.

Chief Financial Officer Arwana Citramulia Rudy Sujanto menyebutkan laba kotor sangat bergantung pada harga jual rata-rata dan cost of goods sold (COGS) atau harga pokok penjualan (HPP), sedangkan volume penjualan terpengaruh pandemi Covid-19.

“Harga jual rata-rata kita pertahankan dan perbaiki dengan mix product. Dan COGS Arwana dibanding tahun 2019 sudah turun sekitar 2 persen karena program efisiensi,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (16/7/2020).

Menurutnya lagi, pemakaian gas per meter persegi produk perseroan sudah turun banyak, ditambah dengan perbaikan rantai pasokan (supply chain) untuk dapat membeli barang modal yang lebih murah.

Adapun, perseroan mencatatkan penurunan pada pos liabilitas sebesar 3,83 persen menjadi Rp598,5 miliar dan pos ekuitas sebesar 4,67 persen menjadi Rp1,12 triliun dibandingkan periode akhir tahun 2019.

Hal ini membuat total aset perseroan ikut tergerus 4,67 persen dibandingkan periode Desember 2019 menjadi Rp1,71 triliun, namun kas dan setara kas perseroan naik 40,16 persen menjadi Rp197,79 miliar.

Rudy meyakini, pertumbuhan laba pada kuartal kedua ditambah dengan proyeksi pemulihan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini tetap sejalan dengan target perseroan yang dicanangkan awal tahun.

“Kita masih mempertahankan proyeksi laba bersih Rp264 miliar,” tuturnya.

Sebagai gambaran, produsen keramik Arwana tersebut berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,15 triliun atau naik 9,15 persen secara tahunan sepanjang tahun 2019.

Dari situ, laba bersih perseroan juga ikut meningkat signifikan 37,6 persen secara tahunan senilai Rp215,5 miliar pada periode tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper