Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berpeluang mengincar level resistan US$1.814 kendati masih cenderung stagnan pada hari ini.
Pada perdagangan Rabu (15/7/2020) pukul 11.01 WIB, harga emas spot terkoreksi 0,03 persen atau 0,46 poin menjadi US$1.808,9 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Agustus 2020 koreksi 0,1 persen atau 1,9 poin menuju US$1.811,5 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terkoreksi 0,03 persen atau 0,027 poin menuju 96,232. Ini membuat indeks dolar AS terkoreksi 0,26 persen sepanjang tahun berjalan, setelah sempat menembus level 102.
Analis Monex Investindo Futres Faisyal menyampaikan harga emas tampaknya masih berpeluang mempertahankan kenaikannya akhir-akhir ini di tengah sentimen pelemahan dolar AS.
Sejumlah sentimen yang mendukung harga emas ialah outlook stimulus yang lebih banyak dari Federal Reserve, meningkatnya kasus Covid-19 secara global, dan semakin memanasnya ketegangan antara AS-Tiongkok.
Hubungan AS-China memanas setelah Presiden Trump menandatangani undang-undang yang akan menjatuhkan sanksi kepada Tiongkok dalam menanggapi campur tangan mereka terhadap otonomi Hong Kong.
Baca Juga
"Secara teknikal, harga emas masih akan cenderung bergerak naik selama harga masih bergerak di atas level indikator moving average 50-100-200 di dalam grafik 4 jam," paparnya.
Untuk sisi atasnya, level resistan terdekat berada di US$1.814. Menembus ke atas dari level tersebut berpotensi memicu kenaikan lanjutan ke US$1.821 sebelum mengincar resisten kuat di US$1.830.
Sementara itu, jika harga emas bergerak turun, level support terdekat berada di US$1.803. Menembus ke bawah dari level tersebut berpotensi memicu penurunan lanjutan ke US$1.796 sebelum mengincar support kuat di US$1.787.