Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Milenial Kalah dari Baby Boomers Urusan Investasi Instrumen Ini

DJPPR melaporkan volume pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers atau mereka yang lahir pada 1965—1979.
Ilustrasi investasi. Pemesanan ORI017 terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers atau mereka yang lahir pada 1965--1979. Pemesanan dari investor dengan rentang usia tersebut mencapai Rp7,4 triliun atau sekitar 41 persen dari total pemesanan ORI017./Istimewa
Ilustrasi investasi. Pemesanan ORI017 terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers atau mereka yang lahir pada 1965--1979. Pemesanan dari investor dengan rentang usia tersebut mencapai Rp7,4 triliun atau sekitar 41 persen dari total pemesanan ORI017./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Generasi baby boomers, yang lahir pada rentang 1946—1964, menjadi pemesan terbesar dalam penerbitan obligasi negara ritel seri ORI017.

Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah melaksanakan penetapan hasil penjualan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI017. Total volume pemesanan yang telah ditetapkan senilai Rp18,33 triliun.

Dana hasil penjualan ORI017 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagaian kebutuhan pembiayaan APBN 2020. Anggaran juga akan dialokasikan termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19.

Dalam siaran pers yang dikutip Selasa (14/7/2020), DJPPR melaporkan volume pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers atau mereka yang lahir pada 1965—1979. Pemesanan dari investor dengan rentang usia tersebut mencapai Rp7,4 triliun atau sekitar 41 persen dari total pemesanan ORI017.

Kendati demikian, DJPPR mencatat dari sisi jumlah investor, kelompok generasi milenial mendominasi sebanyak 18.452 atau 43 persen dari total investor. Porsi investor generasi Z atau usia pelajar juga naik dari 0,22 persen dalam ORI016 menjadi 1 persen dalam ORI017.

“Data tersebut menumbuhkan optimisme bahwa dengan semakin banyaknya generasi muda yang berinvestasi di surat berharga negara [SBN] maka pasar SBN ke depannya akan semakin tumbuh dan sustainable karena basis investor di dalam negeri yang semakin kuat,” jelas DJPPR lewat siaran pers.

Pemerintah juga mencatat pembelian dari investor senilai Rp8,8 triliun untuk ORI017. Jumlah itu setara dengan 48 persen dari total nominal penerbitan instrumen tersebut.

Berdasarkan profesi, investor ORI017 didominasi pegawai swasta sebanyak 15.778 atau 37 persen. Namun, wiraswasta mendominasi secara volume pemesanan senilai Rp8,3 triliun atau 45 persen dari total nilai emisi.

Sebagai catatan, ORI017 memiliki kupon tetap 6,40 persen per tahun. Masa penawaran berlangsung mulai 15 Juni 2020 dan ditutup 9 Juli 2020.

Dengan minimum Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar, seluruh investor warga negara Indonesia (WNI) dapat berinvestasi di dalam ORI017.

Selain itu, ORI017 juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Jual beli dapat dilakukan antar investor domestik atau lokal dengan mengacu kepada digit ketiga kode nomor tunggal identitas pemodal atau single investor identification (SID).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper