Bisnis.com, JAKARTA—Hasil penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI017 telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.
Plt. SUN DJPPR Deni Ridwan mengatakan pada Senin, (13/7/2020) pagi pihaknya telah menetapkan hasil penjualan sebesar Rp18.336.042.000.000,00. Jumlah ini sekaligus rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah penjualan ORI.
“Jadi ORI ini bukan lagi obligasi negara ritel tapi optimisme [negara] Republik Indonesia, karena Rp18 triliun ini bukan hanya sekedar angka tapi menumbuhkan kebiasaan berinvestasi bagi generani muda,” ujarnya dalam sesi diskusi via Live Instagram, Senin (13/7/2020)
Demi menuturkan, investor terbesar yang membeli ORI017 berasal dari kelompok generasi milenial, yaitu sebanyak 18.452 investor atau 43 persen dari total investor yang mencapai 42.733 orang.
Selain itu, porsi investor dari kelompok generasi Z yang merupakan usia pelajar juga meningkat dibandingkan pada penerbitan ORI di tahun sebelumnya yang mana di ORI017 hanya 1 persen dan di ORI016 22 persen.
“Data tersebut menumbuhkan optimisme bahwa dengan semakin banyaknya generasi muda yang berinvestasi di SBN, maka pasar SBN ke depannya akan semakin tumbuh dan sustainable karena basis investor di dalam negeri yang semakin kuat,” tuturnya.
Pun, pada hasil penjualan ORI017 ini porsi investor baru lebih dominan dibandingkan investor lama yakni 56 persen atau sebanyak 23.929 orang, dengan tingkat keritelan yang lebih baik dibandingkan seri sebelumnya.
Tingkat keritelan tersebut terlihat dari rata-rata pembelian ORI017 yang mencapai Rp429,1 juta, lebih rendah dari rata-rata pembelian ORI016 di Rp447,9 juta.
Begitu pula dengan jumlah investor yang emelakukan pembelian Rp1 juta sebanyak 2.002 orang, meningkat 123 persen dibandingkan dengan ORI016.
“Jadi bisa kita bayangkan ini investor-investir muda, anak sekolah dan kuliah yang menyisihkan uangnya untuk beli ORI jauh lebih banyak,” imbuh Deni.