Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transcoal Pacific (TCPI) Pede Kinerja Kembali Normal 2021

Selain fokus mempertahankan kinerja pada 2020, TCPI juga telah mencari alternatif pendapatan selain mengandalkan klien utama perseroan.
Direktur Utama PT Transcoal Pacific Tbk Dirc Richard Talumewo (kanan) di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa (RUPST-LB) di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Transcoal Pacific Tbk Dirc Richard Talumewo (kanan) di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa (RUPST-LB) di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten pelayaran PT Transcoal Pacific Tbk. memproyeksikan kinerja keuangan akan kembali normal pada tahun depan seiring dengan kenaikan volume pengangkutan.

Direktur Utama Transcoal Pacific Dirc Richard memaparkan penyebaran Covid-19 telah berdampak buruk terhadap kondisi perekonomian dan kegiatan usaha secara global. Pendapatan usaha menurutnya akan mengalami penurunan 13 persen secara tahunan pada 2020.

“[Penurunan pendapatan] diakibatkan oleh penurunan volume angkutan sekitar 15 persen hingga 20 persen,” jelasnya dalam paparan publik secara daring pada, Kamis (9/7/2020).

Emiten berkode saham TCPI itu menargetkan pendapatan Rp2,00 triliun pada 2020. Nilai itu lebih rendah dari realisasi Rp2,32 triliun akhir Desember 2019.

Sejalan dengan proyeksi penurunan pendapatan, perseroan menargetkan laba tahun berjalan Rp109 miliar pada 2020. Target itu turun dibandingkan dengan realisasi Rp274 miliar tahun lalu.

Kendati demikian, Dirc menyatakan optimistis untuk prospek kinerja perseroan pada 2021. Pihaknya meyakini pencapaian akan kembali normal.

“Volume pengangkutan akan mengalami kenaikan dan otomatis akan mendorong kenaikan pendapatan usaha setiap tahunnya secara signifikan menjadi Rp3 triliun pada 2021 hingga Rp4,3 triliun pada 2024,” paparnya.

TCPI memproyeksikan volume pengangkutan 44,50 juta metrik ton (MT) pada 2020. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan realisasi 54,80 juta MT tahun lalu.

Namun, perseroan percaya diri menargetkan volume pengangkutan hingga 59,2 juta MT pada 2021. Bahkan, volume pengangkutan ditargetkan mencapai 66,2 juta MT tahun berikutnya.

Dirc mengatakan perseroan akan fokus mempertahankan kinerja pada 2020. TCPI juga telah mencari alternatif pendapatan selain mengandalkan klien utama perseroan.

“Kami sudah mencari alternatif lain seperti kontrak spot maupun angkutan lain di luar batu bara. Ini yang kami lakukan supaya dampak Covid-19 tidak terlalu besar," imbuhnya.

Sebagai gambaran, volume pengangkutan perseroan mencapai 55,14 juta ton pada 2019. Kontribusi terbesar dari transportasi batu bara sebanyak 37,68 juta ton dan lainnya 17,45 juta ton. 

Sementara itu, Direktur Keuangan Transcoal Pacific Amril mengatakan pembelanjaan barang modal sekitar US$50 juta pada 2021. Jumlah itu menurutnya akan mengalami kenaikan secara bertahap hingga 2024.

“Dengan pembelanjaan barang modal secara bertahap hingga 2024 diharapkan rasio armada milik dan armada sewa yang dioperasikan oleh perseroan saat ini 30:70 berubah menjadi 70:30,” tuturnya.

TCPI berencana menambah kapasitas alat produksi pada 2021. Perseroan akan membeli satu unit floating crane, empat unit pusher, barge, serta tiga set tug dan barge tahun depan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper