Bisnis.com, JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) sedang mempersiapkan penerbitan obligasi dengan tujuan refinancing surat utang sebelumnya yang akan jatuh tempo.
Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso juga tengah mempersiapkan penerbitan obligasi. Emisi itu menurutnya akan dikhususkan untuk keperluan refinancing surat utang yang jatuh tempo paruh kedua 2020.
Helmy menilai obligasi merupakan alternatif pendanaan yang efisien. Pihaknya mengharapkan pasar sudah mulai pulih pada semester II/2020.
“Cost of fund dari obligasi rupiah juga cukup bagus baik dari sisi emiten maupun investor,” paparnya, Rabu (8/7/2020).
Entitas Grup Saratoga atau PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. itu memiliki Obligasi Berkelanjutan II Tower Bersama Infra. Tahap III Tahun 2017 dengan jumlah pokok Rp700 miliar yang akan jatuh tempo pada 19 September 2020. Surat utang itu memiliki tenor 3 tahun dengan tingkat kupon 8,4 persen.
Sebelumnya, Helmy Yusman Santoso mengungkapkan berencana melunasi pinjaman itu dengan kombinasi cash internal dan penerbitan obligasi baru. Menurutnya, emisi surat utang akan dikhususkan untuk keperluan refinancing.
Baca Juga
Kendati demikian, Helmy belum mengungkapkan berapa nilai obligasi yang akan diterbitkan. Jumlah emisi saat ini masih didiskusikan mengingat kondisi market yang belum pulih.
Dia mengklaim kemampuan TBIG melunasi kewajiban tidak terpengaruh oleh penyebaran pandemi Covid-19. Pasalnya, semua pelanggan perseroan sudah memiliki kontrak jangka panjang dan tetap membayar sewa tepat waktu.
“Kami masih punya pinjaman yang belum ditarik senilai Rp3,5 triliun. Jadi, kemampuan cash flow kami sangat aman,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (1/7/2020).
Lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir Mei 2020, TBIG menyatakan kegiatan operasional perseroan tidak terganggu penyebaran pandemi Covid-19. Perseroan bekerja sama dengan para pemasok dan mitra untuk memastikan permintaan dari para pelanggan, operator telekomunikasi, dapat terpenuhi.