Bisnis.com, JAKARTA - Emiten migas, PT Elnusa Tbk., tengah merancang penerbitan sukuk ijarah senilai Rp1,5 triliun yang ditargetkan dapat terealisasi pada paruh kedua tahun ini.
Head of Corporate Communication Elnusa Wahyu Irfan mengatakan penerbitan sukuk akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, jumlah sukuk yang akan diterbitkan hampir separuh dari total rencana penerbitan.
“Untuk tahap pertama, rencananya senilai Rp700 miliar yang ditargetkan terbit tahun ini,” ujar Wahyu kepada Bisnis, Rabu (8/7/2020).
Wahyu menjelaskan dana hasil penerbitan sukuk akan digunakan untuk menunjang ekspansi. Jumlah belanja modal atau capital expenditure tahun ini dialokasikan Rp1,4 triliun. Angka itu jauh lebih tinggi 105,8 persen daripada realisasi belanja modal perseroan pada 2019 yang hanya mencapai Rp680 miliar.
Dari total alokasi belanja modal tahun ini, 69 persen untuk membiayai investasi pertumbuhan, seperti membeli peralatan operasional seperti 3D streamer, fabrikasi hydraulic workover unit (HWU), dan investasi infrastruktur hilir. Adapun sebesar 12 persen akan digunakan mempertahankan kapasitas, dan sebesar 19 persen untuk kebutuhan lainnya.
Perseroan juga berencana melakukan akuisisi depot LNG baru yang belum mau disebutkan detail tempat dan total investasi yang dibutuhkan. Sejauh ini, perseroan baru mengakuisisi satu depot LNG Amurang di Minahasa. Adapun, sumber pendanaan capex tersebut sebagian berasal dari kas internal dan sebagian dari pasar modal.
Baca Juga
Sebelum memutuskan merancang penerbitan sukuk itu, emiten berkode saham ELSA itu juga tengah menjajaki rencana penerbitan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi.
“Namun, dalam konteks ini, kami menilai sukuk lebih kompetitif,” jelas Wahyu.
Di sisi lain, Wahyu menjelaskan bahwa perseroan juga tengah mengkaji untuk menyesuaikan capex tahun ini seiring dengan pandemi Covid-19. Kendati demikian, Wahyu tidak menjelaskan lebih rinci terkait penyesuaian Covid-19 itu.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, ELSA telah menyerap capex sebesar Rp200 miliar. Selain itu, ELSA juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,05 triliun pada kuartal pertama, naik 7,89 persen daripada realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,90 triliun.
Namun, laba bersih perseroan menyusut 31,75 persen menjadi hanya sebesar Rp 51,77 miliar pada kuartal I/2020 dibandingkan dengan Rp 75,86 miliar pada kuartal I/2019.