Bisnis.com, JAKARTA – PT Elnusa Tbk. mempersiapkan strategi untuk memaksimalkan skenario kenormalan baru guna menjaga kinerja perusahaan pada tahun ini.
Head of Corporate Communication Elnusa Wahyu Irfan menyampaikan bahwa sampai dengan kuartal I/2020, perseroan masih memiliki kinerja positif di tengah pandemi.
Dia menjelaskan pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp2,06 triliun meningkat 8,1 persen secara year on year (yoy). Adapun, laba yang berhasil dicetak pada kuartal pertama adalah sebesar Rp51,8 miliar.
“Kinerja keuangan sebagaimana tergambar pada laporan keuangan kuartal I/2020, secara pendapatan kami masih tetap tumbuh, dan perolehan laba masih positif,” ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Menurutnya penerapan skenario kenormalan baru diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja perseroan pada sisa tahun ini. Dia meyakini perseroan dapat beradaptasi dan tumbuh, baik dari sisi keuangan, operasional, maupun sosial.
Namun demikian, dia tetap menyatakan bahwa kondisi pada tahun ini diperkirakan tidak akan mudah. Oleh karena itu, perseroan merevisi proyeksi pendapatan dan laba yang pada awal tahun ditargetkan dapat tumbuh masing-masing menjadi Rp9,1 triliun dan Rp400 miliar.
Baca Juga
Menurutnya, tantangan yang dihadapi perseroan tidak hanya bersumber dari pandemi Covid-19. Fluktuasi nilai tukar rupiah dan volatilitas harga minyak juga menjadi salah satu momok bagi perseroan.
“Tantangan eksternal yang kami hadapi saat ini sangat kompleks. Dengan adanya tiga faktor tersebut kami akan merevisi target. Tetapi, kami yakin kinerja keuangan 2020 akan tetap positif,” katanya.
Adapun strategi yang disiapkan oleh perseroan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut adalah melalui diversifikasi portofolio lini usaha. Dia optismistis dengan kompetensi yang lengkap di sektor minyak dan gas dari hulu hingga hilir, perseroan dapat mencapai target tersebut.
“Jasa hulu migas serta jasa distribusi dan logistik energi menunjukkan daya tahan performanya. Walau berbagai faktor eksternal sangat mempengaruhi, namun pendapatan usaha yang dikontribusikan dari kedua segmen tetap membuat Elnusa bertumbuh,” jelasnya.
Dia menjelaskan, jasa hulu migas memberikan kontribusi sebesar 55 persen terhadap pendapatan perseroan. Sementara itu, jasa distribusi dan logistik energi berkontribusi 40 persen, dan jasa penunjang sekitar 5 persen.
Pada segmen jasa hulu migas, lanjutnya, pertumbuhan pendapatan dihasilkan melalui berbagai pekerjaan berbasis aset maupun nonaset serta operation & maintenance services yang terutilisasi secara maksimal.
Selain itu, pendapatan segmen hulu migas juga ditopang pula oleh pekerjaan jasa survei seismik untuk penemuan cadangan migas raksasa KKP Jambi Merang.
Sementara itu, Wahyu menjelaskan pada segmen jasa distribusi dan logistik energi, pertumbuhan pendapatan ditopang oleh berbagai lini jasa transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun pengelolaan depo.