Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT PP Properti Tbk. mencetak marketing sales sebesar Rp365 miliar sampai dengan Juni 2020.
Direktur PP Properti Mustarno mengatakan sampai dengan semester I/2020 perseroan telah membukukan marketing sales sebesar Rp365 milliar. Pada kuartal I/2020 perseroan membukukan Rp263 miliar. Dengan begitu, ketika PSBB berlangsung perseroan masih membukukan Rp102 miliar pada kuartal II/2020.
“Marketing sales sampai dengan Juni sekitar Rp365 miliar tapi belum final. Sementara untuk prognosa semester II/2020 masih dalam proses,” katanya kepada Bisnis pada Senin (6/7/2020).
Bila dibandingkan dengan target marketing sales tahun ini sebesar Rp2,5 triliun, maka realisasi yang dicapai oleh emiten berkode saham PPRO pada 6 bulan pertama baru 14,6 persen.
Namun perlu digarisbawahi, pada awal tahun ini Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat mengatakan perseroan hanya memerlukan dana pemasaran Rp821 miliar supaya target laba perseroan sebesar Rp346 miliar tahun ini dapat tercapai. Dengan demikian PPRO sudah merealisasikan 44,45 persen dari target dana.
Saat ini, PPRO juga sedang dalam tahap penjualan saham proyek Aerocity di Bandara Kertajati, Jawa Barat. Mustarno menambahkan bila proses divestasi masih berlangsung. Namun karena pereonomian terdampak Covid-19 proses jual beli menjadi terhambat.
Baca Juga
Sebelumnya, perseroan menargetkan divestasi proyek properti itu dapat segera rampung pada Februari. Akan tetapi, sebagaimana diketahui periode itu merupakan momentum puncak persebaran virus corona.
Rencananya PPRO bakal melepas 30 persen saham Aerocity kepada investor anyar. Dengan begitu komposisi pada proyek kota satelit itu akan menjadi 50 persen kepemilikan oleh PPRO, 30 persen investor baru dan 20 persen milik PT Bandarudara Internasional Jawa Barat Aerocity Development.
Selain itu, PPRO juga menjadi 1 dari 10 perusahaan yang masuk dalam portofolio Jiwasraya. Pada kuartal I/2020, PPRO membukukan laba bersih Rp26,38 miliar turun 50,40 persen dari posisi Rp53,19 miliar pada kuartal I/2019.
PPRO merupakan 3 perusahaan yang masih mencatatkan laba bersih dalam portofolio Jiwasraya. Dua perusahaan lainnya adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) dan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI).