Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Pemasaran PP Properti (PPRO) di Tengah Pandemi

PT PP Properti Tbk. menolak memberikan potongan harga untuk menarik konsumen. Lantas, apa strategi perusahaan untuk mencapai target kinerja tahun ini?
Pekerja beraktivitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pekerja beraktivitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT PP Properti Tbk. memanfaatkan strategi pemasaran khusus untuk menggaet konsumen ketimbang memberikan diskon harga.

Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto mengatakan perusahaan properti itu memilih strategi pemasaran menggunakan gimmick ketimbang memberikan potongan harga.

“Kami lebih menawarkan gimmick dibandingkan dengan diskon karena itu akan merusak harga dan reputasi pengembang kalau kami membuat program banting harga,” katanya kepada Bisnis, Kamis (28/5/2020).

Adapun gimmick yang diberikan oleh emiten berkode saham PPRO itu khusus bagi konsumen Kredit Pemilikan Apartemen. (KPA). Konsumen akan mendapatkan subsidi bunga, pendingin ruangan, pemanas air, dan juga perabotan.

Menurut Indaryanto, target pasar yang sangat menjanjikan saat ini adalah segmen menengah dan menengah bawah. Perseroan, lanjutnya, mengincar pasar di rentang harga Rp400 juta sampai dengan Rp800 juta per unit apartemen.

Sepanjang Januari-Maret 2020, PPRO telah mengumpulkan marketing sales senilai Rp263 miliar. Angka ini masih jauh dari target sepanjang tahun yang sebesar Rp2,5 triliun.

Di sisi topline dan bottom line, perseroan menargetkan pendapatan sekitar Rp3 triliun dan laba komprehensif di kisaran Rp500 miliar.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan 2019, perseroan memiliki total persediaan realti mencapai Rp4,97 triliun dan persediaan properti Rp1,91 miliar. Segmen bangunan jadi menyumbang Rp13,25 miliar sedangkan bangunan dalam konstruksi Rp1,78 triliun.

Adapun tanah yang sedang dikembangkan mencapai Rp2,77 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper