Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah diprediksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (30/6/2020) seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan jumlah kasus terinfeksi Covid-19.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa rupiah berpotensi bertahan di zona merah jika fokus pasar masih tertuju pada peningkatan jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia.
Untuk diketahui, jumlah kematian dari pandemi Covid-19 telah mencapai 500.000 jiwa, sedangkan kasus terkonfirmasi sudah melebihi 10 juta jiwa di seluruh dunia.
Terus bertambahnya jumlah kasus Covid-19 diyakini akan semakin menghambat pemulihan ekonomi global dan menurunkan minat investor untuk mengumpulkan aset berisiko, termasuk rupiah.
“Apabila kekhawatiran ini masih berlanjut maka pelemahan rupiah akan kembali terjadi, bergerak di kisaran Rp14.150 per dolar AS—Rp14.300 per dolar AS,” ujar Ariston kepada Bisnis, Senin (29/6/2020).
Adapun, pada penutupan perdagangan kemarin rupiah terkoreksi 0,18 persen atau 25 poin ke level Rp14.245 per dolar AS. Nilai tukar rupiah gagal mengikuti tren penguatan mayoritas mata uang Asia lainnya.
Baca Juga
Selain rupiah, yen Jepang dan dolar Hongkong juga menjadi mata uang asia lain yang melemah terhadap dolar AS.
Mata uang Negeri Samurai melemah 0,47 persen terhadap dolar AS ke level 107,18 yen per dolar AS. Sementara itu, dolar Hong Kong melemah tipis ke level 7,75 per dolar AS.
Sementara itu, mata uang lain, seperti dolar Singapura dan Won Korea Selatan tercatat menguat masing-masing 0,09 persen dan 0,16 persen.