Bisnis.com,JAKARTA— Harga obligasi pemerintah di pasar sekunder menguat setelah pelaksanaan lelang terakhir periode semester I/2020 pada Selasa (30/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, imbal hasil atau yield surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun Indonesia parkir di level 7,180 persen pada Selasa (30/6/2020) pukul 18:11 WIB. Posisi itu turun dari 7,195 persen pada akhir sesi Senin (29/6/2020).
Sementara itu, yield SUN tenor 5 tahun Indonesia mengalami penurunan dari 6,535 persen menjadi 6,504 persen. Selanjutnya, yield SUN tenor 15 tahun Indonesia juga mengalami penurunan dari 7,615 persen menjadi 7,597 persen.
Adapun, yield SUN tenor 20 tahun Indonesia juga turun dari 7,629 persen menjadi 7,622 persen pada Selasa (30/6/2020).
Sebagai catatan, pergerakan harga obligasi dan yield obligasi saling bertolak belakang. Kenaikan harga obligasi akan membuat posisi yield mengalami penurunan sementara penurunan akan menekan tingkat imbal hasil.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan hasil lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) pada Selasa (30/6/2020). Hasilnya, total penawaran yang masuk senilai Rp72,03 triliun.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, total penawaran yang masuk dalam lelang, Selasa (30/6/2020), kembali mengalami penurunan. Pasalnya, nilai penawaran yang masuk untuk lelang sebelumnya mencapai Rp84,82 triliun.
Dari penawaran yang masuk Rp72,03 triliun, pemerintah memenangkan senilai Rp20,50 triliun. Seri FR0081 dengan tenor 5 tahun paling banyak dimenangkan dengan total Rp7,40 triliun.