Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengungkapkan dua keuntungan utama berinvestasi di perusahaan rintisan.
Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengungkapkan ada dua manfaat utama dari ventures capital atau pendanaan yang diberikan kepada perusahaan rintisan. Pertama, kenaikan nilai capital gain.
“Pertama, riil yang usdah dirasakan oleh Telkom atas investasi adalah kita sudah exit beberapa perusahaan dari portfolio. Kita meperoleh value capital gain cukup besar dari situ. Itu jelas sudah kelihatan,” paparnya, Jumat (26/6/2020).
Kedua, perusahaan rintisan yang diinvestasikan oleh Telkom mampu mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) sesuai standar perusahaan.
“Bahkan, proses krisis yang dijalankan juga sudah sesuai standar Telkom,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada 2020 Telkom berencana menggelontorkan dana Rp7 triliun untuk pendanaan perusahaan rintisan atau start up.
Baca Juga
Rencana tersebut merupakan bagian dari fokus bisnis Telkom yang bersandar pada tiga pilar, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services. Dia menambahkan, investasi yang akan dikucurkan juga merambah ke arah pengembangan perusahaan rintisan.
Rencana pendanaan perusahaan rintisan juga sejalan arahan dari Kementerian BUMN yang menginginkan Telkom segera mempercepat transformasi dalam menghadapi era disrupsi. Melalui penguatan kapabilitas digital dan pengalokasian investasi, kinerja Telkom diharapkan dapat tumbuh berkesinambungan.
Sebagai rencana investasi tiga hingga empat tahun ke depan, perusahaan pelat merah ini akan mengalokasikan dana dengan kisaran US$300 s.d US$500 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun hingga Rp7 triliun kepada anak perusahaannya, MDI Ventures.
Pada 2016 silam perseroan telah mengucurkan US$100 juta pada perusahaan modal ventura yang bergerak pada investasi di perusahaan digital mancanegara tersebut. Sampai saat ini MDI Ventures telah berinvestasi di 38 perusahaan dari 12 negara.