Bisnis.com, MEDAN - PT Mahkota Group Tbk. memangkas target laba pada tahun ini sebesar 30 persen, seiring dengan permintaan CPO secara global yang turun akibat dampak pandemi Covid-19.
Presiden Direktur Mahkota Group Usli Sarsi mengatakan permintaan ekspor CPO pada kuartal I/2020 masih tercatat normal. Namun pada kuartal II/2020, permintaan mulai mengalami penurunan sebesar 10 persen - 20 persen.
Dia memperkirakan permintaan mulai menguat pada kuartal III/2020, sejak berlakunya kenormalan baru. Usli menambahkan belum lama ini perseroan melakukan ekspor perdana produk refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPO) ke Tanjung Langsat, Malaysia sebanyak 3.500 ton.
"Kita memang harus realistis dengan apa yang terjadi. Ada revisi penurunan 30 persen, baik pendapatan maupun profit," katanya dalam diskusi live instagram yang digelar BEI Sumatera Utara, Kamis (25/6/2020).
Usli memerinci perseroan memangkas target laba bersih sebesar 30 persen, dari semula Rp132 miliar menjadi sekitar Rp90 miliar. Perseroan yang memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit yang berlokasi di Sumatra Utara itu, berharap pandemi Covid-19 dapat segera berakhir sehingga dampaknya tidak terlalu besar terhadap kinerja.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, emiten bersandi saham MGRO itu, menerapkan physical distancing untuk kebun dan pabrik mereka. Pedoman bekerja di kantor saat normal baru juga mulai diterapkan, yaitu 30 persen karyawan bekerja dari rumah dan 70 persen kembali beraktivitas di kantor.
Baca Juga
Guna menyiasati dampak pandemi Covid-19, Usli mengatakan perusahaan banyak melakukan terobosan dan meracik ulang rencana bisnisnya. Perseroan akan bergerak pada beberapa bidang, seperti pengolahan limbah cair kelapa sawit menjadi bahan bakar power plant.
"Kami sudah signed dengan perusahaan Prancis untuk membuat power plant tenaga gas. Ke depan power plant akan menyumbang kinerja yang bagus," imbuhnya.