Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Mahkota Group Tbk. mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,95 triliun sepanjang 2019. Perolehan pendapatan menjadi penyokoh raihan laba bersih sebanyak Rp13,40.
Pendapatan emiten berkode saham MGRO itu turun 2,40 persen dibandingkan dengan 2018 sebesar p2,00 triliun. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penjualan crude palm oil (CPO) menyumbang Rp1,56 triliun, palm kernel oil Rp249,44 miliar dan cangkang sawit Rp57,86 miliar.
Adapun pihak ketiga yang pembeliannya melebihi 10 persen adalah PT Intibenua Perkasatama Rp844,26 miliar atau 43,17 persen dari total pendapatan. Lalu PT Musim Mas Rp755,63 miliar atau 38,64 persen atas total pendapatan.
Meski demikian, kinerja perseroan pada tahun lalu ditekan oleh beban-beban yang naik. Beban pokok tumbuh 1,55 persen menjadi Rp1,76 triliun sedangkan tahun sebelumnya Rp1,74 triliun.
Selain itu total beban operasional juga naik 9,30 persen menjadi Rp117,43 miliar. Terakhir adalah bagian atas hasil bersih entitas yang mencatatkan rugi Rp11,40 miliar naik dari tahun sebelumnya Rp4,57 miliar.
Dengan begitu, laba bersih perseroan menjadi longsor 84,14 persen menjadi Rp84,51 miliar. Adapun laba per saham yang dapat diatribusikan turun dari posisi Rp26,69 menjadi Rp3,81.
Total liabilitas MGRO tercatat Rp1,36 triliun. Liabilitas jangka pendek sekitar Rp287,67 miliar sedangkan liabilitas jangka panjang Rp658,64 miliar. Perseroan tercatat menambah fasilitas kredit Rp90 miliar dari Bank UOB dan Rp120 miliar dari Bank BNI.
Sementara itu, total aset perseroan mencapai Rp1,36 triliun dengan aset lancar Rp322,18 miliar. Adapun aset tidak lancar menyumbang Rp1,03 triliun. Pada tahun lalu perseroan menambah aset Rp184,58 miliar untuk pembangunan pabrik refinery dan mengakuisisi pabrik kelapa sawit Rp120 miliar.
MGRO menghabiskan belanja modal sebesar Rp319,94 miliar naik 375,54 persen. Dengan begitu kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp98,50 miliar.