Bisnis.com, PEKANBARU — Cadangan minyak mentah yang berlimpah di Amerika Serikat menarik minat negara-negara pengimpor minyak di Asia.
Hal itu seiring dengan biaya pengiriman kargo lewat jalur Samudera Pasifik llebih murah sementara harga resmi minyak mentah dari Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Irak, masih tidak jelas.
Setidaknya empat perusahaan dari kilang minyak di Asia mempertimbangkan untuk mengambil pasokan minyak AS. Para sumber tersebut enggan disebutkan identitasnya karena informasi bersifat rahasia.
“Jenis minyak mentah dari AS sekarang lebih murah dibandingkan jenis yang sama di Timur Tengah,” kata sumber tersebut, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (24/6/2020).
Adapun, selama ini negara-negara pengimpor minyak di Asia cenderung membeli pasokan milik Arab Saudi dan anggota OPEC di Timur Tengah. Namun demikian, perang harga antara Arab Saudi dan Rusia yang diikuti pemangkasan produksi membuat pembeli kebingungan.
Memang bakal sulit bagi AS untuk mengambil pangsa pasar Asia yang selama ini bergantung pada Timur Tengah.
Baca Juga
Namun demikian, rencana sejumlah kilang minyak untuk memasok dari AS setelah biaya kargo pengiriman lewat Pasifik turun dalam beberapa bulan terakhir dapat menjadi peluang bagi produsen di Negeri Paman Sam.
John Driscoll, Chief Strategist JTD Energy Services di Singapura, menyampaikan bahwa kilang minyak negara-negara Asia kesulitan menghadapi volatilitas yang terjadi di Timur Tengah.
“Di sisi lain, minyak di AS tampak lebih menarik, kini dengan harga yang lebih murah dan biaya kargo yang rendah,” kata Driscoll.
Bloomberg melaporkan volume pengiriman minyak mentah dari AS ke Asia telah meningkat belakangan ini. Adapun data perusahaan analisis pasar Vortexa Ltd. menunjukkan sekitar 49 juta barel minyak dijadwalkan tiba di Asia pada bulan depan, lebih tinggi dibandingkan pengiriman 27 barel pada Juni.
“Diskon besar-besaran untuk harga minyak mentah AS relatif dibandingkan harga minyak Brent. Hal ini telah menarik pembei dari China,” ujar Serena Huang, Senior Analyst di Vortexa.
Adapun, perusahaan minyak asal China yaitu Rongsheng Petrochemical Co. membeli setidaknya 2 juta barel minyak WTI Midland untuk pengiriman Agustus—September.
Selanjutnya perusahaan minyak asal Korea Selatan, termasuk GS Caltex Corp. dan SK Innovation Co., memesan berbagai jenis minyak mentah seperti WTI Midland dan Eagle Ford untuk pengiriman September.
Perusahaan minyak India, Indian Oil Corp., juga tak ketinggalan membeli 12 juta barel beberapa jenis seperti WTI Midland, Eagle Ford, dan Domestic Sweet untuk pengiriman awal tahun depan.
Adapun minyak mentah WTI Midland merupakan grade minyak mentah yang paling banyak diminati negara-negara Asia karena kualitasnya mirip dengan grade Murban dan Das Blend dari Abu Dhabi serta Arab Extra Light dan Arab Light dari Arab Saudi.