Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kresna Securities Pertahankan Target IHSG, Begini Prospek Saham TLKM, CPIN, JSMR

Kresna Securities mempertahankan target IHSG di level 5.830 hingga 5.890 dan optimistis pemulihan pasar modal akan terjadi pada kuartal III/2020.
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA — PT Kresna Securities merevisi nilai wajar terhadap sejumlah emiten pilihannya dan menilai upside saham mulai terbatas pada 2020.

Analis PT Kresna Securities Etta Rusdiana Putra mengatakan pihaknya menjadi lebih selektif dan merevisi nilai wajar terhadap beberapa emiten yang menjadi pilihan utama. Misal, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang dinilai berada di zona overvalue

Kresna Securities menurunkan target harga emiten perunggasan itu dari Rp6.400 menjadi Rp4.900. Artinya, ada potensi penurunan harga 13,7 persen dari level Rp5.675.

Sementara itu, Etta menyebut saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) berada dalam harga wajarnya. Target harga keduanya juga direvisi yakni BBRI dari Rp4.400 menjadi Rp3.200 dan BMRI dari Rp7.500 menjadi Rp5.000.

Kresna Securities juga merevisi target harga saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dari Rp5.800 menjadi Rp4.950. Kendati demikian, pergerakan emiten telekomunikasi milik negara itu masih memiliki potensi kenaikan harga 50,9 persen dari posisi terakhirnya Rp3.280.

Potensi kenaikan cukup tinggi juga diproyeksikan untuk saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) sebesar 109,8 persen dari posisi harga terakhirnya Rp12.250. Target harga masih dipertahankan di level Rp25.700.

Di sisi lain, Kresna Securities melihat ruang kenaikan harga saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mulai terbatas hanya sebesar 12,6 persen dari posisi terakhirnya Rp4.130. Target harga korporasi tol pelat merah itu dipangkas dari Rp6.200 menjadi Rp4.650.

“Kami lebih fokus untuk mulai mengurangi eksposur pada saham yang telah mencapai atau memasuki area nilai wajarnya terutama untuk pelaku pasar yang memiliki horizon pendek [di bawah satu tahun],” paparnya melalui riset harian yang dikutip, Senin (22/6/2020).

Etta mengatakan kemungkinan kenaikan lebih terbatas pada periode Juli 2020 hingga Agustus 2020. Pasalnya, pasar akan lebih fokus kepada kinerja aktual. Kresna Securities  melihat kemungkinan minat pasar dapat bergeser kepada saham lapis kedua pada periode ini. 

Namun, sekuritas masih optimistis dan melihat tekanan jual tersebut sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pada saham utama atau blue chip  jika memiliki horizon investasi jangka panjang di atas 2 tahun.

Kresna Securities masih mempertahankan target indeks harga saham gabungan (IHSG) di level 5.830 hingga 5.890. Perseroan optimistis bahwa pemulihan pasar modal di Indonesia memiliki pola v-shape.  Kenaikan IHSG diprediksi akan terjadi pada kuarta III/2020. Optimisme itu seiring dengan rollover kepada valuasi 2021.

“Pelaku pasar dapat melakukan pembelian secara selektif pada periode Juni 2020—Agustus 2020 kecuali memiliki horizon investasi yang panjang. Pembelian secara agresif dapat dilakukan pada periode Agustus 2020-September 2020 seiring dengan rollover valuasi,” imbuh Etta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper