Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Konstituen Menguat, Indeks Bisnis-27 Parkir di Zona Hijau

Indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,73 persen atau 3,11 poin ke level 431,5. Sebanyak 16 dari 27 saham mencetak kenaikan.
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 mempertahankan laju kencang di jalur hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (19/6/2020). Saham emiten semen dan kertas menjadi penopang penguatan indeks. 

Indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,73 persen atau 3,11 poin ke level 431,5. Penguatan itu sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juta menguat 0,35 persen ke level 4.942,27.

Sebanyak 16 konstituen indeks Bisnis-27 mengalami penguatan pada hari ini. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) memimpin indeks Bisnis-27 dengan penguatan sebesar 5,15 persen ke level Rp12.250 per saham.

Emiten dengan penguatan terbesar kedua adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) sebesar 3,57 persen ke level Rp5.800 per saham. Sementara posisi ketiga diisi oleh PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang menguat 3,55 persen ke level Rp1.460 per saham.

Adapun berdasarkan nilai transaksinya, konstituen seperti PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menjadi yang paling besar.

ASII yang menguat 1,88 persen ke level Rp4.890 per saham, mencatatkan nilai turnover sebesar Rp306 miliar. Sementara itu, BBRI dan BMRI yang menguat masing-masing 1,64 persen dan 1,24 persen, mencatatkan turnover senilai Rp515 miliar dan 308 miliar.

Di sisi lain, dua konstituen indeks, yakni PT Unilever Indonesia Tbk. dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. tidak mengalami perubahan harga. Keduanya, dibuka dan ditutup masing-masing pada level Rp8.050 per saham dan Rp3.280 per saham.

Sementara itu, sebanyak sembilan konstituen mengalami pelemahan dan menjadi pemberat laju indeks untuk mencatatkan penguatan lebih tinggi. Penekan utamanya adalah saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

Emiten pelat merah itu tercatat mengalami koreksi 6,94 persen pada perdagangan hari ini. PTBA terperosok ke level Rp2.280 per saham akibat tekanan jual yang besar.

Nilai turnover atau transaksi saham PTBA mencapai Rp261,1 miliar pada perdagangan hari ini. Investor domestik mencatatkan jual bersih sebesar Rp210,2 miliar terhadap saham PTBA.

Di tengah investor domestik ramai-ramai melego PTBA, investor asing justru getol membeli. Secara total, beli bersih yang dicatatkan investor asing terhadap PTBA mencapai Rp209,72 miliar.

Tekanan jual terhadap PTBA terjadi karena hari ini merupakan tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi. Emiten ini telah memutuskan akan membagikan dividen sebesar 90 persen dari laba bersih 2019, atau senilai Rp316,8 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper