Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (19/6/2020) dengan penguatan 17,02 poin atau 0,35 persen ke level 4.942,27. Pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia disebut menjadi salah satu penopang penguatan indeks pekan ini.
Indeks melenggang di zona hijau sejak awal perdagangan, bahkan sempat menyentuh level tertingginya di 4.970,06. Adapun titik terendah indeks hari ini di level 4.927,37. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 165 saham menguat, 248 saham melemah, dan 156 lainnya stagnan.
Adapun total transaksi yang terjadi di perdagangan terakhir pekan ini mencapai Rp7,25 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp653,44 miliar.
Sejumlah saham big caps menjadi sasaran aksi jual asing. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau TLKM menempati urutan pertama yang paling banyak dilego asing dengan nilai net foreign sell sebesar Rp184,0 miliar.
Mengekor TLKM, ada PT Bank Central Asia Tbk. alias BBCA yang juga dilego asing dengan nilai jual bersih mencapai Rp133,6 miliar.
Saham perbankan lainnya, seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga sama-sama ada dalam daftar saham teratas yang dilepas asing. Ketiganya mencatatkan net foreign sell masing-masing Rp32,4 miliar, Rp22,6 miliar, dan Rp18,8 miliar di pasar reguler.
Baca Juga
Sementara itu, kinerja positif IHSG juga kompak dengan mayoritas bursa Asia lainnya. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,55 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hongkong tercatat naik 0,73 persen.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menilai hari ini indeks menguat 17 poin dengan beberapa saham blue chip yang menguat seperti GGRM, INTP, INKP, SMGR.
Menurutnya, penurunan tingkat suku bunga acuan BI 7 Day Repo Rate kemarin cukup membantu sehingga pelaku pasar menjadi lebih optimis. Namun, di saat yang sama hal itu juga memicu aksi ambil utung atau profit taking para investor terutama untuk saham perbankan.
“Sebelumnya asing membeli saham perbankan karena sentimen akan diturunkannya BI Rate sebesar 25 basis poin, hal tersebut menyebabkan emiten perbankan yang mengalami rally pada saat itu sehingga saat ini asing mulai melakukan profit taking,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (19/6/2020).
Sementara itu analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan penguatan IHSG hari ini terdampak dari penguatan indeks bursa global dan regional yang mayoritas menguat.
Dia memproyeksikan pekan depan IHSG berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Adapun sentimen yang akan memengaruhi utamanya berasal dari peningkatan virus corona dan perkembangan kasus-kasus geopolitik.