Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbitkan Sukuk Global Tenor 30 Tahun Perdana, Indonesia Raih US$2,5 Miliar

Pencatatan dilakukan secara dual listing di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai. Sukuk Global itu diterbitkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III, sebuah badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah khusus untuk melakukan penerbitan SBSN.
Karyawan menghitung uang dollar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Senin (11/3/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan menghitung uang dollar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Senin (11/3/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Emisi sukuk global berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai US$2,5 miliar mencatatkan beberapa pencapaian.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan surat utang itu terdiri atas tiga seri yakni tenor 5 tahun dengan jumlah pokok US$750 juta dan imbal hasil atau yield 2,30 persen, tenor 10 tahun dengan jumlah pokok US$1 miliar dengan yield 2,80 persen, dan tenor 30 tahun dengan jumlah pokok US$750 juta dengan yield 3,80 persen.

Pencatatan dilakukan secara dual listing di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai. Sukuk Global itu diterbitkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III, sebuah badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah khusus untuk melakukan penerbitan SBSN.

Dalam siaran persnya Rabu (17/6/2020), Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengungkapkan terdapat beberapa pencapaian penting dari penerbitan tersebut. Salah satunya pencapaian kupon terendah tenor 5 tahun dan 10 tahun untuk sukuk global.

“[Penerbitan ini] merupakan penerbitan sukuk global Indonesia pertama untuk tenor 30 tahun dengan kupon terendah dalam penerbitan sukuk pasar keuangan global,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (17/6/2020).

Dia menyebut penawaran yang masuk juga mencapai US$16,66 miliar. Nilai itu oversubscribe sebesar 6,7 kali dari target US$2,5 miliar yang dipasang oleh pemerintah.

“Dengan besarnya orderbook, pemerintah dapat menekan harga sampai 70 basis point dari harga penawaran awal [initial price guidance] dan di bawah indikatif fair value,” jelasnya.

Luky mengatakan transaksi ini dilaksanakan sejalan dengan pembiayaan pemerintah pada 2020. Langkah itu termasuk mengakomodisasi kebutuhan APBN dalam penanganan dampak pandemi Covid-19.

“Sekaligus untuk memperkokoh posisi Indonesia di pasar keuangan syariah global dan mendukung pengembangan keuangan syariah di Kawasan Asia,” imbuhnya.

Pemerintah mendedikasikan tenor 5 tahun sebagai Green Sukuk. Penerbitan itu menjadi yang ketiga kalinya di pasar global di samping emisi Green Sukuk Ritel akhir 2019.

Setiap seri telah diberikan peringkat Baa2 oleh Moody’s Investor Service, BBB oleh S&P Global Ratings Services, dan BBB oleh Fitch Ratings.

Penerbitan sukuk global itu menggunakan struktur akad wakalah dan telah mendapatkan opini syariah baik dari DSN MUI maupun dari International Islamic Scholars. Underlying asset yang digunakan berupa Barang Milik Negara (BMN) termasuk tanah dan bangunan 51 persen dan proyek pemerintah tahun 2020 sebesar 49 persen.

BNP Paribas, Dubai Islamic Bank, HSBC, Maybank dan Standard Chartered bertindak sebagai joint lead Manager dan joint bookrunners. Sementara itu, BNP Paribas dan HSBC bertindak sebagai joint green structuring advisor.

Selanjutnya, PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai Co-Manager untuk transaksi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper