Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Terbitkan Sukuk Global US$2,5 Miliar, Kelebihan Permintaan 6,7 Kali

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan sukuk global itu diterbitkan melalui perusahaan penerbit SBSN Indonesia III. Pencatatan dilakukan secara dual listing di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ.
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah kembali menerbitkan sukuk global di pasar internasional dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai US$2,5 miliar.

Dalam siaran pers Rabu (17/6/2020), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan sukuk global itu diterbitkan melalui perusahaan penerbit SBSN Indonesia III. Pencatatan dilakukan secara dual listing di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ.

Adapun, surat utang itu terdiri atas tiga seri yakni tenor 5 tahun dengan jumlah pokok US$750 juta dan imbal hasil atau yield 2,30 persen, tenor 10 tahun dengan jumlah pokok US$1 miliar dengan yield 2,80 persen, serta tenor 30 tahun dengan jumlah pokok US$750 juta dan yield 3,80 persen.

Pemerintah mendedikasikan tenor 5 tahun sebagai Green Sukuk. Penerbitan itu menjadi yang ketiga kalinya di pasar global di samping emisi Green Sukuk Ritel akhir 2019.

Setiap seri telah diberikan peringkat Baa2 oleh Moody’s Investor Service, BBB oleh S&P Global Ratings Services, dan BBB oleh Fitch Ratings.

Pemerintah melaporkan sukuk global itu mendapatkan respons yang sangat baik dari para investor global dan lokal. Pesanan yang masuk mencapai US$16,66 miliar atau sebesar hampir 6,7 kali di atas target.

Penerbitan sukuk global itu menggunakan struktur akad wakalah dan telah mendapatkan opini syariah baik dari DSN MUI maupun dari International Islamic Scholars. Underlying asset yang digunakan berupa Barang Milik Negara (BMN) termasuk tanah dan bangunan 51 persen dan proyek pemerintah tahun 2020 sebesar 49 persen.

BNP Paribas, Dubai Islamic Bank, HSBC, Maybank dan Standard Chartered bertindak sebagai joint lead Manager dan joint bookrunners. Sementara itu, BNP Paribas dan HSBC bertindak sebagai joint green structuring advisor.

Selanjutnya, PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai Co-Manager untuk transaksi ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper