Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Kembali Terbitkan Obligasi Sebesar 5 Miliar Euro

Penawaran obligasi ini merupakan yang kedua kali dalam dua minggu setelah sebelumnya Jerman juga telah menerbitkan obligasi dengan tenor 30 tahun senilai US$35 miliar pada pekan lalu.
Suasana menjelang sore di kawasan Romerberg, Frankfurt-Jerman, ketika virus corona (Covid-19) mulai menyebar di negara-negara di kawasan Eropa awal Februari 2020. BISNIS.COM-Nurbaiti
Suasana menjelang sore di kawasan Romerberg, Frankfurt-Jerman, ketika virus corona (Covid-19) mulai menyebar di negara-negara di kawasan Eropa awal Februari 2020. BISNIS.COM-Nurbaiti

Bisnis.com, JAKARTA – Jerman kembali menerbitkan obligasi pemerintah pada hari Rabu (17/6/2020) guna membiayai paket stimulus ekonomi yang akan dikeluarkan.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu ini, Jerman akan menerbitkan obligasi bund seri benchmark senilai 5 miliar Euro. Penawaran obligasi ini merupakan yang kedua kali dalam dua minggu setelah sebelumnya Jerman juga telah menerbitkan obligasi dengan tenor 30 tahun senilai US$35 miliar pada pekan lalu.

Kupon yang ditawarkan pada obligasi ini adalah sebesar 0 persen dan akan jatuh tempo pada Agustus 2030. Tenggat waktu penawaran obligasi ini adalah pada pukul 10.30 waktu London, Inggris. Pada penawaran sebelumnya di buan Mei, obligasi Jerman mengalami oversubscribed sebanyak 2 kali.

Sementara itu, para pengelola dana belum dapat memprediksi apakah obligasi Jerman akan menguat atau anjlok di tengah gelombang kedua pandemi virus Corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia. Namun, aksi beli yang dilakukan bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) membuat pasar setempat kekurangan aset-aset yang dapat dijual.

Net supply Jerman pada tahun ini akan tetap di level negatif meski ada rencana tambahan paket stimulus. Sentimen tersebut, bersama dengan risk-off ini seharusnya membuat penawaran obligasi diminati investor,” jelas Strategist di Mizuho International Plc., Henry Occleston.

Saat ini, tingkat imbal hasil (yield) obligasi Bund Jerman berada di angka -0,40 persen, setelah mengalami pelemahan terbesar selama pandemi virus Corona pada Maret lalu. Imbal hasil tersebut berada sedikit dibawah suku bunga acuan ECB.

Meski memiliki yield negatif, para pemegang obligasi tetap berpeluang menerima return apabila terjadi reli positif obligasi Jerman saat sentimen risk-off terjadi.

Adapun, Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengesahkan anggaran tambahan pada hari ini, termasuk pembiayaan utang senilai 62,5 miliar Euro untuk mengeluarkan perekonomian Jerman dari resesi terburuk sejak Perang Dunia II.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper