Bisnis.com, JAKARTA – Jerman kembali menerbitkan obligasi pemerintah pada hari Rabu (17/6/2020) guna membiayai paket stimulus ekonomi yang akan dikeluarkan.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu ini, Jerman akan menerbitkan obligasi bund seri benchmark senilai 5 miliar Euro. Penawaran obligasi ini merupakan yang kedua kali dalam dua minggu setelah sebelumnya Jerman juga telah menerbitkan obligasi dengan tenor 30 tahun senilai US$35 miliar pada pekan lalu.
Kupon yang ditawarkan pada obligasi ini adalah sebesar 0 persen dan akan jatuh tempo pada Agustus 2030. Tenggat waktu penawaran obligasi ini adalah pada pukul 10.30 waktu London, Inggris. Pada penawaran sebelumnya di buan Mei, obligasi Jerman mengalami oversubscribed sebanyak 2 kali.
Sementara itu, para pengelola dana belum dapat memprediksi apakah obligasi Jerman akan menguat atau anjlok di tengah gelombang kedua pandemi virus Corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia. Namun, aksi beli yang dilakukan bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) membuat pasar setempat kekurangan aset-aset yang dapat dijual.
“Net supply Jerman pada tahun ini akan tetap di level negatif meski ada rencana tambahan paket stimulus. Sentimen tersebut, bersama dengan risk-off ini seharusnya membuat penawaran obligasi diminati investor,” jelas Strategist di Mizuho International Plc., Henry Occleston.
Saat ini, tingkat imbal hasil (yield) obligasi Bund Jerman berada di angka -0,40 persen, setelah mengalami pelemahan terbesar selama pandemi virus Corona pada Maret lalu. Imbal hasil tersebut berada sedikit dibawah suku bunga acuan ECB.
Baca Juga
Meski memiliki yield negatif, para pemegang obligasi tetap berpeluang menerima return apabila terjadi reli positif obligasi Jerman saat sentimen risk-off terjadi.
Adapun, Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengesahkan anggaran tambahan pada hari ini, termasuk pembiayaan utang senilai 62,5 miliar Euro untuk mengeluarkan perekonomian Jerman dari resesi terburuk sejak Perang Dunia II.