Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan pengelola dana di Hong Kong memperkirakan akan terjadi kenaikan Aset dalam lima tahun mendatang.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (10/6/2020),berdasarkan survei yang diadakan oleh KPMG dan Hong Kong Investment Funds Association, lebih dari setengah perusahaan pengelola dana mengatakan jumlah asset under management (AUM) di negara tersebut akan tumbuh 11 persen hingga 30 persen pada 2025.
Adapun survei ini diadakan pada November 2019 hingga Januari 2020 lalu, sebelum terjadinya pandemi virus corona dan RUU Keamanan baru yang dikeluarkan oleh China.
Perusahaan pengelola dana memperkirakan faktor-faktor pendukung kenaikan jumlah aset diantaranya adalah pembukaan industri finansial China dan pengembangan Greater Bay Area yang menghubungkan Hong Kong dengan Provinsi Guangzhou.
Menurut laporan tersebut, pengembangan Greater Bay Area (GBA) menjadi kunci utama pertumbuhan pasar yang membuka pintu untuk masuknya investor asing menanamkan dananya di Hong Kong. Pengembangan wilayah ini juga memunculkan peluang bisnis yang signifikan untuk Hong Kong.
Meski demikian, 42 persen dari perusahaan tersebut mengakui belum memiliki strategi apapun dalam menyambut kesempatan dari pengembangan GBA. Sementara 37 persen lainnya mengatakan akan merancang langkah-langkah strategis terkait hal ini dalam 12 bulan ke depan.
Selain itu, perusahaan-perusahaan pengelola dana juga memperkirakan sektor teknologi akan menjadi incaran utama para investor. Perkembangan teknologi informatika yang pesat membuat 79 persen dari responden memperkirakan angka investasi pada sektor ini akan meningkat dalam periode 12 bulan.
Vice Chairman KPMG China Andrew Weir mengatakan, Hong Kong masih tetap dinilai sebagai salah satu pusat pengelolaan dana di dunia.
“Hong Kong selalu mampu memanfaatkan kesempatan yang ada terkait dengan perkembangan di daratan China, sektor teknologi, dan ESG secara maksimal,” katanya.
Sementara itu, sebanyak 79 persen dari perusahaan tersebut mengatakan AUM yang berasal dari daratan China akan tumbuh 10 persen dalam lima tahun ke depan. Adapun hampir sepertiga perusahaan juga memperkirakan kenaikan aset sebesar 30 persen dalam waktu yang sama.