Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten perbankan dinilai masih layak dikoleksi oleh investor karena fundamentalnya yang baik. Investor pemula sebaiknya mencari saham di sektor ini dengan harga yang murah guna mendapat return yang lebih besar.
Hal ini diungkapkan oleh Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio dalam diskusi daring "Tips Investor Pemula: Cermat Pilih Saham Cuan" dengan Bisnis Indonesia pada Kamis (11/6/2020).
Menurut Frankie, meskipun tengah mengalami pelemahan, saham di sektor perbankan masih berpotensi mendatangkan imbal hasil yang optimal bagi para investor. Hal ini karena kondisi fundamental bank-bank di Indonesia yang terjaga.
“Bank di Indonesia itu good company, dengan permodalan yang bagus. Selain itu, kondisi keuangan mereka juga sehat. Likuiditas perbankan saat ini lebih baik dibandingkan dengan tahun 1998 dan 2008,” jelasnya.
Selain itu, potensi ini juga ditambah dengan sentimen pasar perbankan Indonesia adalah industri yang paling diregulasi di Indonesia. Hal tersebut, lanjut Frankie, menjadi faktor positif tambahan bagi para investor yang hendak menanamkan sahamnya di emiten perbankan.
Frankie menuturkan, sebaiknya investor memilih saham perbankan dengan valuasi yang murah. Hal ini agar investor dapat melakukan pembelian saham lanjutan dan mendapat return yang lebih besar dibandingkan menaruh uangnya di saham emiten perbankan dengan harga tinggi.
Baca Juga
Salah satu saham rekomendasi Frankie adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Menurutnya, selain fundamental yang baik, BBNI juga memiliki valuasi saham yang lebih terjangkau untuk investor pemula.
“Selain itu, pertumbuhan BBNI dari tahun ke tahun juga terbilang menggembirakan. Tahun ini saja labanya di kisaran Rp15 triliun, dan dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp70 triliun. Investor diperkirakan akan mendapat return yang cukup baik,” jelasnya.
Adapun pada penutupan perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah tiga hari berturut-turut. Hal ini membuat posisi indeks terperosok semakin dalam ke bawah level 4.900.
Sejak awal perdagangan IHSG langsung terjatuh ke level terendahnya hari ini dan tak mampu membalikkan keadaan hingga akhirnya parkir di level 4.854,75 setelah turun 65,92 poin atau 1,34 persen.
Seluruh sektor terpantau memerah dengan koreksi terdalam dialami oleh sektor aneka industri, sektor keuangan, dan sektor perdagangan. Ketiganya masing-masing terkoreksi sebesar 2,1 persen, 1,99 persen, dan 1,86 persen.