Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkat Efisiensi, WIKA Beton (WTON) Masih Bisa Cetak Laba di Kuartal I/2020

WIKA Beton meraup laba bersih Rp72,66 miliar atau naik 2,64 persen pada kuartal I/2020.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Beton Tbk Hadian Pramudita (ketiga kiri) bersama jajaran direksi dan komisaris memotong kue berbentuk beton saat perayaan HUT ke-22 perseroan, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./BisnisEndang Muchtar
Direktur Utama PT Wijaya Karya Beton Tbk Hadian Pramudita (ketiga kiri) bersama jajaran direksi dan komisaris memotong kue berbentuk beton saat perayaan HUT ke-22 perseroan, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./BisnisEndang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk. masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 2,64 persen pada kuartal I/2020 meski terjadi penurunan pada pendapatan.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2020, emiten berkode saham WTON ini membukukan laba bersih sebesar Rp72,66 miliar, naik 2,64 persen terhadap perolehan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski begitu, pertumbuhan laba ini bukan didorong oleh peningkatan kegiatan penjualan perseroan. Performa ini lebih banyak ditopang oleh efisiensi dan kontribusi dari entitas asosiasi.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,16 triliun, turun 9,86 persen secara tahunan. 

Hal ini disebabkan oleh penurunan penjualan produk putar dari Rp724,11 menjadi Rp453,72 miliar. Sementara itu kontributor pendapatan usaha lainnya, seluruhnya mengalami peningkatan

Meski begitu, perseroan dapat mengimbangi penurunan penjualan menurunkan beban pokok sebesar 8,81 persen. Perseroan juga berhasil menekan beban usaha sebesar 12,62 persen menjadi Rp28,22 miliar.

Seluruh pos beban usaha mengalami efisiensi, dari mulai beban pemasaran hingga beban pengembangan bisnis. Adapun, dampak paling signifikan dari penurunanan ini terjadi pada beban umum dan beban administrasi yang dipangkas 10,43 persen menjadi Rp27,18 miliar.

Kendati demikian, secara total perolehan laba usaha perseroan masih mengalami penurunan sebesar 18,51 persen menjadi Rp104,53 miliar. Dampak penurunan pendapatan masih lebih mendominasi dibandingkan efisiensi yang dilakukan.

Kendati demikian, perseroan mendapatkan gelontoran keuntungan tambangan dari pendapatan lain-lain. Salah satunya adalah tambahan pendapatan bunga yang meningkat 296,04 persen menjadi Rp8,97 miliar. Selain itu, perseroan mendapatkan laba entitas asosiasi sebesar Rp1,23 miliar meningkat signifikan 601 persen secara tahunan.

Dari sisi beban, perseroan juga menurunkan beban bunga sebesar 17,92 persen menjadi Rp22,09 miliar. Perseroan turut diuntungkan dengan beban selisih kurs yang turun signifikan 91,08 persen menjadi Rp101,68 juta saja.

Kumulasi performa ini membuat perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp72,66 miliar. Perolehan laba ini meningkat tipis 2,64 persen terhadap laba kuartal I/2019 sebesar Rp70,79 miliar.

Per akhir periode tersebut, perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp9,62 triliun. Sementara itu, liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar Rp6,41 triliun dan Rp3,20 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper