Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan di zona merah dan turun tajam lebih dari 1 persen pada awal perdagangan hari ini, Jumat (5/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melorot 1,17 persen atau 57,31 poin ke level 4.859,39 pada pukul 09.14 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (4/6/2020), IHSG berakhir di level 4.916,7 dengan pelemahan 0,49 persen atau 24,3 poin, mematahkan reli kenaikan hari keenam beruntun sejak perdagangan Selasa (26/5/2020).
Sebelum melanjutkan pelemahannya, indeks sempat beringsut ke zona hijau dan naik tipis 0,02 persen atau 1,15 poin ke level 4.917,85 pada Jumat (5/6) pukul 9.00 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.851,15 – 4.926,27.
Sebanyak 7 dari 9 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin finansial (-2,07 persen) dan industri dasar (-1,21 persen). Sebaliknya, indeks properti dan perdagangan naik 0,32 persen dan 0,08 persen masing-masing.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang turun 1,63 persen dan 1,69 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Baca Juga
Sementara itu, indeks saham lain di Asia tampak bergerak variatif. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing terkoreksi 0,35 persen dan 0,36 persen, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,15 persen, dan indeks Shanghai Composite China melemah 0,23 persen.
Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,60 persen dan indeks Taiex Taiwan naik 0,28 persen pukul 9.14 WIB.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan cenderung melemah hari ini. Pada perdagangan Kamis (4/6), bursa saham Amerika Serikat ditutup variatif, dengan Dow Jones (+0,05 persen), S&P 500 (-0,34 persen), dan Nasdaq (-0,69 persen).
Presiden European Central Bank (ECB), Christine Lagarde, mengumumkan akan meningkatkan besaran pembelian obligasi ECB sebesar EUR600 miliar dari sebelumnya EUR750 menjadi EUR1,35 triliun untuk menjaga inflasi setidaknya ke level pra-pandemi.
ECB juga memperpanjang durasi program pembelian obligasi ini hingga Juni 2021 atau hingga ECB percaya krisis yang disebabkan oleh pandemi virus corona telah berakhir, dari rencana sebelumnya hingga akhir 2020. Sementara itu ECB tetap menjaga suku bunga di level 0 persen.
Dari dalam negeri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diperkirakan hingga akhir Juni 2020 dengan syarat indikator penyebaran Covid-19 mulai stabil.
“Pagi ini bursa regional Nikkei dan Kospi diperdagangkan turun, sementara IHSG berpotensi cenderung melemah hari ini,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi riset hariannya.