Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah sentimen positif mengantarkan Indeks Harga Saham Gabungan untuk kembali finis di zona hijau pada penutupan perdagangan, Kamis (29/5/2020)
Setelah sempat sedikit menunjukkan menurun di akhir sesi I, IHSG kembali tancap gas di sesi II hingga mengakhiri lajunya di level 4.753,61, naik 37,42 atau 0,79 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Tujuh sektor terpantau menguat. Sektor aneka industri naik paling tinggi yakni 3,49 persen, dibuntuti oleh sektor industri dasar yang naik 2,89 persen dan sektor finansial yang menguat 1,42 persen.
Transaksi di market hari ini juga mencatatkan angka yang terbilang tinggi yakni mencapai Rp17,49 triliun, dengan aksi beli bersih asing atau foreign net buy sebesar Rp80,82 miliar di seluruh pasar.
Sejak awal perdagangan, investor asing terpantau terus memborong saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI). Total pembelian bersih saham BBRI oleh investor asing hari ini mencapai Rp1,3 triliun.
Saham-saham yang banyak dibeli sejak sesi pertama juga terus diburu hingga penutupan pasar, seperti saham PT Astra International Tbk. alias ASII (Rp59,93 miliar) dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI (Rp49,02 miliar).
Baca Juga
Trio saham berkapitalisasi jumbo tersebut juga turut menopang kinerja indeks hari ini. BBRI tercatat melonjak 8,06 persen, ASII 5,07 persen, serta BMRI 4,20 persen.
Adapun di kategori saham yang paling banyak dilego asing hari ini, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) menempati posisi tiga teratas.
Masing-masing saham tersebut mencatatkan net sell, PTBA mencapai Rp356,7 miliar , JSMR mencapai Rp275,8 miliar, dan PWON sebanyak Rp233,1 miliar. Kinerja ketiganya juga memerah masing-masing 6,94 persen, 6,82 persen, dan 3,72 persen.
Analis MNC Sekuritas Victoria Venny mengatakan reli yang terjadi pada penghujung Mei ini dipengaruhi sejumlah isu besar antara lain penurunan kasus Covid-19 di China, euforia reopening ekonomi di beberapa negara, serta penemuan beberapa vaksin yang diklaim beberapa negara.
Adapun, menyoal nilai transaksi bursa yang melambung tinggi di perdagangan terakhir pekan ini, Venny menyebut hal itu diakibatkan oleh transaksi crossing sejumlah saham big caps.
"Tadi ada crossing, BBCA, BBRI, dan lainnya," ujar dia.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pasar merespons positif beberapa sentimen yang ada belakangan ini seperti musim pembagian dividen, komitmen pemerintah untuk membatasi PSBB, dan stimulus pemerintah.
“Sepertinya ketegangan antara AS dan Tingkok juga memberikan sentimen negatif bagi pasar Indonesia,” ujar Nafan, Jumat (29/5/2020).