Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Hari Ini Diprediksi Dibuka Melemah

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa kemungkinan rupiah akan dibuka melemah, tetapi pada penutupan nilai tukar rupiah berpotensi berbalik menguat.
Karyawan menghitung uang pecahan Rp.100.000 di salah satu Bank yang ada di Jakarta, Senin (4/6). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang pecahan Rp.100.000 di salah satu Bank yang ada di Jakarta, Senin (4/6). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksi membuka perdagangan hari ini, Rabu (27/5/2020), tetap berada di zona merah dan melanjutkan pelemahan dari perdagangan sebelumnya.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa kemungkinan rupiah akan dibuka melemah, tetapi pada penutupan nilai tukar rupiah berpotensi berbalik menguat.

“Pada penutupan rupiah mungkin menguat terbatas ke kisaran Rp14.710-Rp14.785 per dolar AS,” tulis Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (27/5/2020).

Adapun, pada penutupan perdagangan Selasa (26/5/2020) rupiah parkir di level Rp14.755 per dolar AS, terdepresiasi 0,31 persen atau 45 poin. Kinerja rupiah itu menjadi salah satu yang terlemah, karena mayoritas mata uang Asia lainnya berhasil menguat terhadap dolar AS.

Padahal, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama cenderung bergerak melemah.

Pada perdagangan kemarin, rupiah menetap di zona merah ditemani oleh dolar Singapura yang juga melemah 0,11 persen.

Ibrahim mengatakan, aset berisiko mendapatkan katalis positif seiring dengan adanya tanda-tanda aktivitas ekonomi beberapa negara siap dibuka kembali sehingga membantu investor mengabaikan tensi ketegangan antara AS dan China.

Selain itu, Ibrahim menilai strategi bauran yang saat ini diterapkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia dapat membawa kekuatan fundamental yang cukup solid sehingga membantu rupiah untuk bergerak lebih kuat.

“Namun, itu juga harus dibarengi dengan kerja keras antar instansi sehingga bisa memperkokoh pondasi perekonomian dan ini pun tidak luput dari stabilitas pertahanan dan keamanan pemerintah saat ini,” tulis Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper