Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi menguat jika perkembangan di Hong Kong mengarah pada penundaan atau pembatalan rancangan undang-undang (RUU) Keamanan Nasional.
Monex Investindo Futures dalam laporan risetnya menyebut, faktor Hong Kong menjadi penting karena menentukan tensi Amerika-Serikat dengan China. Bila RUU ini gagal disahkan, minat pelaku pasar terhadap aset berisiko, termasuk mata uang negara berkembang menguat.Begitu juga sebaliknya.
Rupiah hampir satu pekan tidak diperdagangkan karena libur Idulfitri 1441 Hijriah. Pada perdagangan terakhir, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 60 poin atau 0,41 persen ke level Rp14.710 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,103 poin atau 0,1 persen ke level 99,474 pada pukul 14.55 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,31 persen atau 45 poin ke level Rp14.755 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,4 persen atau 0,404 poin ke level 99,459 pada pukul 14.52 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,42 persen atau 62 poin ke level Rp14.772 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,39 persen atau 0,388 poin ke level 99,375 pada pukul 14.15 WIB.
Pukul 9.40 WIB, rupiah melemah 0,28 persen atau 41,5 poin menjadi 14.751 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS hingga pukul 10.10 WIB, terkoreksi 0,18 persen menjadi 99,688.
Pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemal 0,14 persen atau 20 poin menjadi Rp14.730 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS terkoreksi 0,18 persen menjadi 99,685.