Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperkirakan arus kendaraan di jalan tol yang dikelola oleh perseroan bakal pulih bila pemerintah merealisasikan rencana pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sejak April 2020, arus kendaraan telah turun 40 persen.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto memperkirakan pendapatan bakal kembali naik bila relaksasi PSBB dilakukan. Kendati demikian, dia menyebut perseroan masih akan melihat perkembangan terkini terhadap rencana relaksasi tersebut..
“Seharusnya [ada peningkatan], tapi PSBB kan masih sampai 4 Juni, kita lihat dulu. Pada saat bisnis kembali menuju normal, seharusnya terjadi perbaikan traffic,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/5/2020).
Secara umum volume kendaraan di jalan tol Jasa Marga masih menunjukkan tren penurunan. Sepanjang April 2020 atau masa perdana penerapan PSBB, arus kendaraan turun 40 persen dibandingkan dengan kondisi normal. Tren tersebut bertahan hingga penghujung Mei 2020.
Penurunan arus kendaraan juga bisa tergambar pada periode H-7 hingga H-1 Idulfitri atau 17-23 Mei 2020 lalu. Jasa Marga melansir, jumlah kendaraan yang keluar meninggalkan Jakarta mencapai 465.582 atau turun 62 persen dibandingkan dengan periode lebaran 2019.
Secara umum, volume transaksi kendaraan di jalan tol yang dikelola Jasa Marga pada 2019 mencapai 1,23 miliar kendaraan atau turun 6,4 persen. Volume tersebut tersebar di 27 ruas jalan tol dengan rincian 13 ruas dikelola langsung melalui cabang dan sisanya dikelola anak usaha jalan tol.
Sementara itu, total pendapatan jalan tol mencapai Rp10,13 triliun atau tumbuh 12,1 persen. Pendapatan dari 13 ruas yang dikelola cabang tumbuh 7,4 persen menjadi Rp8,3 triliun. Adapun pendapatan dari jalan tol yang dikelola anak usaha naik 40,3 persen menjadi Rp1,82 triliun.