Bisnis.com, JAKARTA - Ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat dengan China berpotensi terus memburuk setelah China melansir rancangan undang-undang baru tentang keamanan nasional, termasuk wilayah Hong Kong yang saat ini berstatus wilayah khusus.
Monex Investindo Futures menilai ketegangan dua negara adidaya itu berpeluang berlanjut dan akan menopang minat pelaku pasar terhadap mata uang dolar AS.
Sebagaimana diketahui, hubungan AS-China tegang setelah Presiden Donald Trump menuduh China tidak mampu mengatasi penyebaran wabah virus corona sehingga menjadi pandemi global yang melumpuhkan perekonomian dunia.
AS mengancam akan campur tangan terhadap RUU Hong Kong yang sedang digodok oleh pemerintah Tiongkok. AS juga mengancam untuk menarik kesepakatan dagang tahap pertama yang diteken Januari 2020 lalu.
Walau RUU belum rampung, ketegangan diprediksi mereda bila RUU tersebut gagal disahkan menjadi undang-undang.
“Di sisi yang lain, pasar memandang belum tercapainya RUU Hong Kong dapat menjadi jembatan meredakan ketegangan AS - Tiongkok, memberikan peluang bagi aset berisiko,” tulis Monex dalam publikasi riset yang dikutip Bisnis, Selasa (26/5/2020)..
Berikut ulasan komoditas dari Monex Investindo Futures :
Emas
Harga emas berpeluang turun untuk menguji support $1710 - $1720 bila optimisme ketegangan AS - Tiongkok mereda. Level resisten pada kisaran $1740 -$1750.
Minyak
Harga minyak berpeluang naik menguji resisten $34.00 - $35.00 per barrel jika RUU Hong Kong tidak dicapai oleh parlemen Tiongkok. Level support pada kisaran $31.00 - $32.00 per barel.
Euro-Dolar AS
Mata uang Euro berpotensi naik menguji resisten 1.0935 - 1.1000 RUU Hong Kong tidak dicapai oleh parlemen Tiongkok. Level Support pada kisaran 1.0850 - 1.0880.