Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Lebaran, Pasar Obligasi Diproyeksi Lanjutkan Penguatan

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus dan tim mengatakan bahwa pasar obligasi yang berhasil mengalami kenaikan sebelum libur lebaran menjadi bekal yang cukup baik untuk perdagangan pasca lebaran.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar obligasi dalam negeri diproyeksi dibuka menguat pada perdagangan Selasa (26/5/2020) melanjutkan tren kenaikannya sebelum libur lebaran.

Dalam publikasi risetnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus dan tim mengatakan bahwa pasar obligasi yang berhasil mengalami kenaikan sebelum libur lebaran menjadi bekal yang cukup baik untuk perdagangan pasca lebaran.

Tercatat, arus dana asing kembali masuk ke dalam pasar obligasi meskipun masih dalam jumlah yang lebih kecil sehingga pasar obligasi pada penutupan perdagangan terakhir mengalami penguatan lebih dari ekspektasi.

Berdasarkan data Bloomberg, imbal hasil atau yield surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun Indonesia parkir di level 7,54 persen pada, Rabu (20/5/2020).

Sementara itu, yield SUN tenor 5 tahun Indonesia berada di posisi 6,98 persen. Selanjutnya, yield SUN tenor 15 tahun Indonesia di posisi 7,88 persen dan yield SUN tenor 20 tahun Indonesia di posisi 7,9 persen.

Sebagai catatan, pergerakan harga obligasi dan yield obligasi saling bertolak belakang. Kenaikan harga obligasi akan membuat posisi yield mengalami penurunan sementara penurunan akan menekan tingkat imbal hasil.

“Sejauh ini secara teknikal analisa pun mendukung untuk terjadinya penguatan lanjutan, karena beberapa obligasi acuan sudah melewati batas resistensinya sehingga kami melihat, setelah lebaran cukup berpotensi untuk terjadinya penguatan,” ujar Nico dan timnya seperti dikutip dari publikasi risetnya, Selasa (26/5/2020).

Apalagi, saat ini terdapat sinyal optimisme pembukaan kembali ekonomi beberapa negara, termasuk Indonesia, sehingga dapat membatasi pelemahan ekonomi akibat Covid-19.

Adapun, si akhir pekan menutup bulan Mei ini, sudah tidak ada lagi sentimen yang diharapkan dari dalam negeri, fokus utama saat ini akan mengikuti sentimen pasar global, seperti pembukaan lockdown, stimulus bank sentral, dan ketegangan hubungan AS dan China yang kembali memanas.

Oleh karena itu, investor tetap harus hati hati, meskipun ruang penguatan sudah terbuka, potensi pelemahan masih akan menghantui. Pilarmas Investindo Sekuritas pun merekomendasikan beli terhadap obligasi tetapi dengan volume terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper