Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. menyatakan akan menghitung ulang rencana belanja modal pada tahun ini menyusul penyusutan performa penjualan di tengah pandemi Covid-19.
Investor Relations Bintraco Dharma Yosef menyatakan bahwa pada tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp150 miliar. Mulanya, dana akan digunakan untuk membiayai renovasi showroom dan ekspansi bengkel.
Namun demikian, dia menyatakan bahwa pada kuartal II/2020 realisasi belanja modal tersebut belum terlalu besar. Menurutnya, perseroan masih akan meninjau ulang rencana tersebut sesuai dengan perkembangan performa di tengah pandemi.
“Belanja modal tentunya akan ada peninjauan kembali atas rencana sebelumnya mengingat kondisi pandemi yang kurang mendukung. Pada intinya, semua akan bergantung perkembangan situasi di lapangan,” ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Pandemi Covid-19 sejauh ini telah memberi dampak signifikan terhadap performa penjualan perseroan. Dia menjelaskan, penjualan secara tahun berjalan hingga April baru mencapai 5.428 unit, atau 32 persen lebih rendah daripada penjualan pada Januari—April tahun lalu.
Penurunan penjualan ini sejalan dengan data penjualan mobil yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pada April, penjualan mobil secara wholesale atau dari pabrik ke dealer tercatat hanya sebanyak 7.871 unit, turun 90,63 persen secara tahunan.
Baca Juga
Penurunan juga terjadi pada penjualan ritel yang tercatat sebesar 70 persen menjadi 24.276 unit pada periode tersebut. Dengan demikian, penjualanwholesale dan ritel sepanjang Januari—April tahun ini masing-masing mencapai 244.762 unit dan 243.634 unit. Keduanya tercatat mengalami penurunan sebesar 27,9 persen dan 28,7 persen secara tahunan.
Dia menjelaskan, penurunan sejauh ini terjadi pada hampir semua segmen kendaraan. Namun, salah satu segmen yang mengalami penuruan paling besar adalah segmen kendaraan bermotor roda empat dan harga terjangkau (KBH2) serta mobil multiguna kecil atau low multipurpose vehicle (MPV).
Kedua segmen ini juga merupakan bagian dari kontributor penjualan terbesar emiten dealer mobil merek Toyota tersebut. Dia menjelaskan secara total, segmen MPV berkontribusi sebesar 43 persen terhadap penjualan Bintraco Dharma, sedangkan KBH2 berkontribusi 31 persen.
Yosef menyatakan bahwa kondisi ini diperkirakan akan menjadi tantangan yang kian berat bagi perseroan. Pasalnya, biasanya periode lebaran selalu menjadi momentum mendongkrak kinerja penjualan melalui berbagai promo yang ditawarkan. Periode kuartal II/2020 dipastikan akan jauh lebih berat.
“Pandemi ini baru mulai mempengaruhi penjualan di akhir Maret 2020 maka kuartal II/2020, dari April hingga Juni, akan sangat menantang mengingat efek pandemi jauh lebih terasa dari awal kuartal II dengan event Lebaran di dalamnya,” jelasnya.
Menurutnya, pandemi telah mengubah prioritas belanja calon konsumen. Konsumsi barang tahan lama seperti mobil tak akan lagi menjadi prioritas di tengah kondisi ini. Pelarangan mudik dan bepergian diperkirakan akan turut memberi dampak signifikan terhadap penjualan.
Namun demikian, dia mengatakan bahwa masih terus mengkaji dampak pandemi terhadap penjualan emiten berkode saham CARS tersebut. Menurutnya, sejauh ini perkiraan tetap waspada sesuai dengan proyeksi Gaikindo yang memperkirakan penjualan tahun ini hanya akan mencapai 600.000 unit, atau turun 42 persen dari perkiraan semula.
Guna mengantisipasi hal itu, perseroan terus melakukan upaya efisiensi, khususnya terhadap biaya operasional. Hal ini juga dilakukan dengan memperkuat penetrasi digital dengan menggenjot kanal penjualan digital, seperti aplikasi, laman resmi, dan sosial media.
Dia menyatakan perseroan juga turut memastikan protokol kesehatan tetap diterapkan dalam aktivitas operasional dealer dan bengkel. Hingga saat ini, perseroan memiliki 24 dealer dengan 13 di antaranya merupakan flexible outlet di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).