Bisnis.com, JAKARTA – Penghentian aktivitas produksi di sejumlah pabrikan otomotif seiring karena pembatasan kegiatan oleh Pemerintah turut mempengaruhi bongkar muat kendaraan di Terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. atau IPCC pada awal kuartal II/2020.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (23/5/2020), Jumlah kendaraan completely built up (CBU) yang ditangani di Terminal Internasional IPCC pada April menurun 41,17 persen secara tahunan menjadi 14.470 unit.
Dari jumlah kendaraan CBU tersebut, sebanyak 3.348 unit dari merupakan kendaraan impor (turun 28,39 persen). Sementara itu, kendaran CBU ekspor sebanyak mencapai 11.122 unit (turun 44,17 persen).
Bongkar muat alat berat di Terminal Internasional juta turun sebanyak 45,23 persen menjadi 608 unit. Adapun, sumbangan dari kegiatan impor sebanyak 549 unit (turun 35,49 persen) dan ekspor 59 unit (turun 77,22 persen).
Adapun, untuk segmen spare parts/general cargo terjadi penurunan 29,41 persen menjadi 2.641 M3. Sebanyak 1.948 M3 di antaranya merupakan kegiatan impor (turun 1,07 persen) dan ekspor 693 M3 (turun 60,89 persen).
Terminal Domestik pun turut mencatatkan penurunan aktivitas bongkar muat. Kegiatan bongkar muat kendaraan CBU pada April hanya mencapai sebesar 3.924 unit, turun 17,34 persen secara tahunan.
Baca Juga
Sementara itu, bongkar muat alat berat hanya naik tipis 2,88 persen menjadi 679 unit. Adapun, segmen spare parts / general cargo menurun 95,91 persen menjadi 111 M3 pada periode tersebut.
Meski secara year on year [yoy] terjadi penurunan pada April 2020, perseroan menyatakan masih terjadi peningkatan kegiatan pada beberapa segmen secara akumulatif.
Pada kendaraan CBU, kenaikan terjadi pada kegiatan ekspor yang secara akumulasi berjumlah 89.790 unit sepanjang 4 bulan pertama tahun ini, naik 3,24 persen secara tahunan. Sementara itu, pada segmen alat berat, kegiatan ekspor tercatat meningkat 121,45 persen menjadi 2.230 unit di sepanjang periode yang sama.
Adapun, pada Terminal Domestik secara akumulasi, segmen CBU mengalami kenaikan 105,98 persen menjadi 48.445 unit. Sementara itu, alat berat naik 66,60 menjadi 6.211 unit.
“Meski terlihat terjadi penurunan di sejumlah segmen namun, layanan bongkar muat kendaraan terutama CBU masih berjalan normal. Dengan tetap beroperasi, IPCC mendukung ketersediaan layanan bongkar muat maupun pengantaran kendaraan, baik dari luar pulau maupun luar negeri,” tulis manajemen dalam keterangan resminya, Sabtu (23/5/2020).
Perseroan menyatakan tidak hanya akan menjaga agar tetap beroperasinya layanan, tetapi juga tetap memperhatikan prosedur operasional bongkar muat di pelabuhan dengan prosedur disinfeksi untuk memberikan pelayanan kenyamanan bagi pengguna.