Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah 0,42 Persen, Sektor Properti Tertekan Paling Dalam

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 4.529,62 dengan pelemahan 19,03 poin atau 0,42 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hampir 0,5 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (20/5/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 4.529,62 dengan pelemahan 19,03 poin atau 0,42 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (19/5/2020), IHSG mampu ditutup di level 4.511,06 dengan penguatan sebesar 0,83 persen atau 37,60 poin, kenaikan hari kedua berturut-turut.

Sebelum tergelincir, indeks mengawali perdagangan Rabu dengan naik hanya 0,07 persen atau 3,21 poin ke level 4.551,87. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, indeks bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.521,47 – 4.561,55.

Tercatat 131 saham menguat, 206 saham melemah, dan 167 saham stagnan.

Sebanyak 7 dari 10 sektor dalam IHSG menetap di zona merah, dipimpin properti (-2,36 persen) dan barang konsumsi (-2,13 persen). Tiga sektor lainnya menetap di wilayah positif, dipimpin industri dasar (+1,73 persen).

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua IHSG memiliki rentang pada level 4.443,63 hingga 4.318,10. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua di kisaran 4.747,88 hingga 4.975,54.

“Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola black closing bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG,” ujar Nafan dikutip dari keterangan resminya.

Sementara itu, menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG diperkirakan akan rawan terkena aksi profit taking pada perdagangan hari ini di tengah pelemahan bursa global.

Pada perdagangan Selasa (19/5/2020), bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah setelah dalam beberapa hari sebelumnya mengalami penguatan. Indeks Dow Jones turun 1,59 persen, S&P 500 melorot 1,05 persen, dan Nasdaq terkoreksi 0,54 persen.

Selain mencermati perkembangan vaksin virus corona, investor juga mencermati potensi gelombang kedua wabah virus mematikan tersebut setelah beberapa negara bagian di AS sudah mulai kembali melakukan aktivitas ekonominya.

Sentimen negatif lain datang dari Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang memberikan testimoni bahwa The Fed sudah siap untuk menanggung kerugian terhadap skenario-skenario buruk yang mungkin terjadi akibat wabah virus corona.

“Pernyataan bernada pesimistis tersebut direspons negatif oleh pelaku pasar,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi riset hariannya.

“Selain itu, ada 2 sentimen yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini. Yang pertama adalah pemberitaan harga properti bekas di atas Rp1 miliar turun 30 persen. Dan yang kedua adalah perpanjangan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) hingga 4 Juni 2020 mendatang,” tambahnya.

Indeks saham lainnya di Asia tampak bergerak variatif siang ini. Indeks Nikkei 225 Jepang mampu naik tajam 1,1 persen pukul 11.46 WIB, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,33 persen dan S&P BSE Sensex India menguat 0,56 persen pukul 11.50 WIB.

Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,10 persen, indeks Shanghai Composite China melemah 0,45 persen, dan Straits Times Singapura melorot 0,93 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper