Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Tergelincir, IHSG Melemah 1 Persen di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG melemah 1,12 persen atau 51,34 poin ke level 4.537,39 pada jeda siang dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pekerja berswafoto dengan latar belakang pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja berswafoto dengan latar belakang pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (13/5/2020), sejalan dengan laju bursa Asia

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG melemah 1,12 persen atau 51,34 poin ke level 4.537,39 pada jeda siang dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (12/5/2020), IHSG ditutup melemah 1,09 persen atau 50,37 poin ke level 4.588,73.

Indeks mengawali perdagangan hari ini dengan dibuka melemah 0,99 persen atau 45,40 poin ke level 4.543,33 pada pukul 09.00 WIB. Sepanjang perdagangan sesi I, indeks bergerak dalam kisaran 4.519,98–4.586,62.

Seluruh 10 sektor dalam IHSG bergerak negatif siang ini, didorong oleh sektor industri dasar yang melemah 2,51 persen, disusul sektor infrastruktur yang turun 1,62 persen.

Sebanyak 119 saham menguat, 239 saham melemah, sedangkan 145 saham stagnan siang ini.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali terkoreksi, didorong oleh pelemahan bursa global dan pengumuman konstituen baru indeks MSCI Indonesia oleh Morgan Stanley.

Bursa saham AS pada perdagangan semalam ditutup melemah. Dow Jones turun 1,89 persen, S&P500 2,05 persen, dan Nasdaq terkoreksi -2,06 persen. Bursa saham AS terkena aksi profit taking setelah beberapa hari mengalami penguatan. 

Sementara itu, Morgan Stanley mengumumkan konstituen baru indeks MSCI Indonesia yang akan berlaku di bulan Juni. Untuk MSCI standard index tidak ada penambahan saham, namun saham BBTN, PTBA, JSMR, PWON, BSDE dan TKIM turun ke MSCI small cap index.

Pertambahan saham yang masuk ke MSCI small cap indeks, selain yang turun dari standard index, juga bertambah AALI, NATO dan APIC. Namun, banyak saham yang dikeluarkan seperti ADHI, ASRI, SRIL, TINS dan TBLA.

“IHSG hari ini kami perkirakan berpeluang melemah mengikuti pergerakan bursa gobal, serta sentimen dari banyaknya saham yang dikeluarkan dari indeks MSCI yang mengisyaratkan semakin sedikit saham Indonesia yang masuk dalam standar investasi investor asing,” ungkap Samuel Sekuritas dalam riset hariannya.

Sejalan dengan IHSG, mayoritas bursa saham lainnya di Asia melemah. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 0,01 persen dan 0,33 persen, indeks Shanghai Composite melemah 0,18 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat tipis 0,01 persen.

Dikutip dari Bloomberg, pasar merespons komentar dari Pejabat Kesehatan AS Anthony Fauci maupun para kepala Bank Senttral Regional di AS terkait pemulihan dampak Covid-19.

Pasar ekuitas mengalami tekanan baru karena investor berdebat apakah reli dari posisi terendah Maret sudah terlalu jauh. Investor veteran Stan Druckenmiller bahkan mengatakan prospek pemulihan berbentuk V di AS adalah ‘fantasi’ dan perhitungan risiko untuk saham berada dalam fase terburuk sepanjang kariernya.

Alexander Kraemer, Kepala Strategi Lintas Aset Commerzbank AG menyatakan pasar kini tengah menunggu kepastian bahwa ekonomi akan mulai normal kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper