Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berhasil rebound dan mengakhiri pergerakannya di zona hijau pada perdagangan Selasa (12/5/2020), didorong data yang menunjukkan melambatnya laju peningkatan jumlah kasus infeksi virus corona (Covid-19).
Pergerakan indeks Stoxx Europe 600, yang mewakili saham perusahaan-perusahaan di 17 negara kawasan Eropa, ditutup di level 340,57 dengan kenaikan 0,87 poin atau 0,26 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (11/5/2020), indeks Stoxx berakhir di level 339,70 dengan koreksi sebesar 1,35 poin atau 0,40 persen akibat terbebani kekhawatiran atas bertambahnya kasus infeksi corona di sejumlah negara.
Laju pertumbuhan virus corona baru di seluruh dunia, bagaimanapun, melambat menjadi 1,8 persen dari 2,9 persen, menurut data yang dikompilasi Deutsche Bank, seperti dikutip Market Watch.
Berdasarkan data mobilitas Google, analis Deutsche Bank mengatakan negara kawasan Asia Utara, Nordics, Australia, Eropa Timur, dan Amerika Serikat adalah ekonomi yang paling terbuka saat ini.
Kabar baik lainnya, angka kematian akibat virus corona dilaporkan terus menurun di Italia setelah negara ini melewati puncak pandemi. Italia mencatat 172 kematian yang terkait dengan Covid-19 selama 24 jam terakhir hingga Selasa (12/5).
Baca Juga
Di antara indeks saham utama pendongkrak pergerakan Stoxx pada Selasa adalah indeks FTSE 100 Inggris (+0,93 persen), IBEX 35 Spanyol (+1,36 persen), dan indeks FTSE MIB Italia (+1,02 persen).
Sementara itu, saham ProSiebenSat.1 Media SE yang melonjak 13,33 persen membukukan kenaikan terbesar pada indeks Stoxx, disusul saham Kingfisher PLC. (+9,57 persen) dan Vodafone Group PLC. (+8,74 persen).
Saham Vodafone Group ikut menguat 8 persen sekaligus mendorong kenaikan indeks FTSE Inggris setelah perusahaan mencatat peningkatan penjualan pada kuartal I/2020.
Operator nirkabel ini melaporkan pertumbuhan pendapatan layanan organik sebesar 1,6 persen pada kuartal fiskal yang berakhir Maret 2020, lebih tinggi dari proyeksi ekonom sebesar 0,9 persen dan mempertahankan dividen final sebesar 4,5 sen euro per saham.
Perusahaan disebut mempersiapkan spin-off anak usaha untuk sekitar 58.000 menara komunikasi, yang berencana melakukan penawaran umum perdana awal. Vodafone juga menargetkan penghematan biaya sebesar 1 miliar euro (US$1,1 miliar) dalam tiga tahun ke depan.
“Kami sedang mempersiapkan rencana IPO pada kalender awal 2021, dan kami menargetkan untuk memberikan informasi keuangan (mengenai rencana tersebut) dalam laporan keuangan interim November 2020," kata Vodafone dalam sebuah pernyataan, Selasa (12/5/2020), seperti dikutip Bloomberg.