Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Terus Poles Kemilau Bisnis Emas

Jejak langkah Indika Energy di Nusantara Resources Limited dimulai pada 12 Desember 2018. Perseroan melalui anak usaha, PT Indika Mineral Investindo (IMI), melakukan penyertaan saham sebesar 33,4 juta lembar saham dengan harga AUD$23 sen per saham.
Presiden Direktur Indika Energy M. Arsjad Rasjid menyampaikan sambutan pada  pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, di  Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden Direktur Indika Energy M. Arsjad Rasjid menyampaikan sambutan pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. menambah kepemilikan di Nusantara Resources Limited sebagai salah satu upaya diversifikasi bisnis perseroan di luar batu bara.

Jejak langkah Indika Energy di Nusantara Resources Limited dimulai pada 12 Desember 2018. Perseroan melalui anak usaha, PT Indika Mineral Investindo (IMI), melakukan penyertaan saham sebesar 33,4 juta lembar saham dengan harga AUD$23 sen per saham.

Dengan total nilai transaksi AUD$7,68 juta melalui skema private placement, Indika Energy menjadi pemegang saham di perusahaan pertambangan emas yang tercatat di Australian Stock Exchange (ASX) tersebut dengan total kepemilikan 19,9 persen.

Proyek utama yang dimiliki oleh Nusantara yakni Awak Mas di Sulawesi Selatan. Lokasi itu memiliki perkiraan cadangan ore 1,1 juta ounce dan sumber daya sebesar 2 juta ounce. 

Adapun, PT Masmindo Dwi Area, anak perusahaan Nusantara, memiliki hak ekslusif untuk mengeksplorasi Proyek Emas Awak Mas hingga 2050.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ini, Indika Energy melaporkan bahwa IMI telah melakukan penyertaan 10,5 juta lembar saham atau setara AUD$3,57 juta di Nusantara pada 13 Desember 2019. Selain itu, perseroan juga melakukan pembelian saham Nusantara melalui ASX.

Dengan demikian, total kepemilikan secara tidak langsung Indika Energy di Nusantara telah bertambah. Emiten berkode saham INDY tercatat mengempit 23,2 persen per 5 Mei 2020.

“Transaksi ini merupakan langkah strategis perseroan untuk menambah kepemilikan di Nusantara sebagai salah satu strategi diversifikasi Perseroan,” ujar Adi Pramono, Sekretaris Perusahaan Indika Energy dalam keterbukaan informasi yang dikutip, Sabtu (9/5/2020).

Sebelumnya, Presiden Direktur Indika Energy M. Arsjad Rasjid P.M. mengungkapkan perseroan fokus kepada pengembangan diversifikasi di sektor non-batu bara pada 2020.

Selain itu, perseroan juga fokus penyelesaian pembangunan fuel storage di Kariangau, Balikpapan dan pengembangan proyek emas Awak Mas di Sulawesi Selatan.

"Untuk usaha yang sedang berjalan, Indika Energy terus melakukan efisiensi biaya dan optimalisasi penggunaan biaya modal,” imbuhnya.

INDY melaporkan pendapatan US$2.782,67 pada 2019. Bisnis batu bara perseroan masih menjadi kontributor terbesar senilai US$1.899,76 juta per 31 Desember 2019.

Sayangnya, realisasi penjualan batu bara INDY ke pelanggan luar negeri hanya US$1.316,80 juta pada 2019 atau turun 19,27 persen secara year on year (yoy). Namun, perseroan melaporkan sejumlah bisnis lain melalui anak usaha yang melaporkan kenaikan pendapatan tahun lalu.

PT Petrosea Tbk. misanya, mengantongi pendapatan US$476,4 juta pada 2019. Realisasi itu tumbuh 7,9 persen dibandingkan dengan US$476,4 juta periode 2018.

Namun, INDY tercatat harus membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$18,16 juta pada 2019. Pencapaian itu berbanding terbalik laba sebesar US$80 juta periode 2018.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper