Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Akuisisi Vale (INCO), Moodys Sematkan Peringkat Baa2 untuk Obligasi Inalum

PT Inalum berencana menerbitkan obligasi yang hasil dananya akan digunakan untuk membiayai rencana akuisisi 20 persen hingga 25 persen saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), pembiayaan kembali utang PT Inalum dan anak perusahaannya, serta memperpanjang profil jatuh tempo utangnya.
Pekerja menghitung timah batangan di salah satu pabrik di Kepulauan Bangka Belitung. Bisnis/Endang Muchtar
Pekerja menghitung timah batangan di salah satu pabrik di Kepulauan Bangka Belitung. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Investors Service, menyematkan peringkat Baa2 dengan outlook negatif untuk surat utang global tanpa jaminan atau senior notes yang akan diterbitkan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.

Untuk diketahui, PT Inalum berencana menerbitkan obligasi yang hasil dananya akan digunakan untuk membiayai rencana akuisisi 20 persen hingga 25 persen saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), pembiayaan kembali utang PT Inalum dan anak perusahaannya, serta memperpanjang profil jatuh tempo utangnya.

Wakil Presiden dan Analis Senior Moody’s Investors Service Nidhi Dhruv mengatakan bahwa peringkat Baa2 terhadap senior notes yang diusulkan itu sejalan dengan peringkat perusahaan dan peringkat semua senior note tanpa jaminan yang dimiliki oleh PT Inalum.

Meski demikian, Nidhi memperkirakan kinerja keuangan PT Inalum yang lebih rendah di tengah melemahnya harga komoditas dan rencana akuisisi saham Vale Indonesia akan mendorong tingkat utang konsolidasi menjadi sekitar US$6,5 miliar dan akan terus naik hingga 2022.

Selain itu, leverage yang disesuaikan dengan laba bruto menjadi 8,0 kali pada 2020 dibandingkan dengan perolehan pada 2019 sebesar 6,2 kali.

Leverage itu akan tetap meningkat pada level 8,0 kali - 8,5 kali hingga 2022, sampai PT Freeport Indonesia mulai membayar dividen yang akan meningkatkan EBITDA konsolidasi grup,” tulis Nidhi seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (7/5/2020).

Adapun, PT Inalum memiliki 51,2 persen dengan ekuitas manfaat terbatas sebesar 41,2 persen dari Freeport Indonesia, yang mengoperasikan tambang tembaga terbesar kedua di dunia dan tambang emas terbesar di Grasberg.

Namun, Freeport Indonesia diperkirakan baru akan memulai memberikan kontribusi dividen material terhadap PT Inalum pada 2022 hingga 2023 meskipun pengembangan tambang bawah tanah di Grasberg milik Freeport Indonesia itu telah mengalami kemajuan sesuai rencana.

Di sisi lain, meskipun tingkat utang PT Inalum akan meningkat, beban bunga tambahan dapat dibayarkan dengan menggunakan pembayaran dividen dari anak perusahaan batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang dimiliki perusahaan sekitar 66 persen.

Sementara itu, dividen dari anak perusahaan lainnya seperti PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) dan PT Timah (Persero) Tbk. (TINS), diperkirakan hanya berkontribusi relatif kecil karena kedua perusahaan lebih lemah secara finansial, sehingga tidak mungkin memberikan jumlah dividen yang berarti.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper