Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa India Rebound, Kontraksi PMI Jasa Dorong Pertaruhan Stimulus

Purchasing managers' index (PMI) untuk sektor jasa di India anjlok 43,9 poin menjadi 5,4 pada April.
Indeks S&P 500 tergelincir dari level tertingginya dalam 7 pekan. - Reuters
Indeks S&P 500 tergelincir dari level tertingginya dalam 7 pekan. - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham India berhasil rebound dari level terendahnya dalam dua pekan, setelah data menunjukkan rekor kontraksi dalam industri jasa nasional sehingga menggarisbawahi perlunya stimulus lebih lanjut dari pemerintah.

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (6/5/2020), indeks S&P BSE Sensex ditutup menguat 0,7 persen pada perdagangan Rabu (6/5/2020) di Mumbai, bersama dengan indeks NSE Nifty 50.

Kedua indeks saham acuan di Negeri Hindustan tersebut telah tersungkur lebih dari 6,5 persen selama dua sesi perdagangan terakhir karena terbebani perpanjang lockdown.

Pada Sabtu (2/5/202), Perdana Menteri Narendra Modi memperpanjang perintah untuk tinggal di rumah (stay at home) selama dua pekan mulai dari 4 Mei, meskipun juga melonggarkan beberapa pembatasan.

Purchasing managers' index (PMI) untuk sektor jasa di India anjlok 43,9 poin menjadi 5,4 pada April 2020. Tak hanya mencatat level single digit untuk pertama kalinya, capaian itu menandakan kontraksi besar-besaran dalam ekonomi selama 40 hari pemberlakuan lockdown.

Sejauh ini, pemerintah India telah berkomitmen kurang dari 1 persen dari PDB untuk mengendalikan kerusakan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19), sehingga mendorong para ekonom dan industrialis untuk mengajukan paket stimulus yang lebih besar.

“Investor menimbang-nimbang jika pemerintah dapat memberikan lebih banyak stimulus karena kondisi ekonomi memburuk setiap hari dan laju infeksi meningkat,” ujar Chokkalingam G, kepala investasi di Equinomics Research & Advisory Pvt., dilansir dari Bloomberg.

Menurut data yang dihimpun Johns Hokins University, India telah melaporkan 49.400 kasus infeksi virus corona, dengan 1.693 pasien di antara jumlah itu meninggal dunia.

Sebanyak 12 dari 19 sub-indeks yang dihimpun BSE Ltd. menanjak, dipimpin indeks saham perusahaan finansial. Saham Mahindra & Mahindra Ltd. dan Bajaj Finance Ltd. mengalami kenaikan terbesar.

Sementara itu, saham ITC Ltd. dan Axis Bank Ltd. berada di antara yang mengalami penurunan terbesar pada indeks Sensex setelah Economic Times melaporkan bahwa pemerintah berencana menghimpun 220 miliar rupee dari penjualan kepemilikan sahamnya dalam dua perusahaan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper