Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak volatil sepanjang sesi pertama perdagangan Rabu (6/5/2020). Indeks akhirnya tersungkur di zona merah.
Di akhir perdagangan sesi I, IHSG terpantau bertengger di level 4.600,90 setelah melemah 29,22 poin atau 0,63 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Indeks sebenarnya sempat menyentuh level 4.647,52, tapi kemudian terjerembap jatuh.
Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di antara anggota indeks yakni saham PT Bank Central Asia Tbk. alias BBCA menjadi yang paling diburu asing, dengan mencatatkan net buy sebesar Rp44 miliar.
Sebaliknya, saham berkapitalisasi pasar jumbo lainnya masih menjadi sasaran jual para investor asing, seperti TLKM (Rp63,5 miliar), ASII (Rp22,5 miliar) dan BMRI (Rp20,4 miliar). Adapun total aksi jual bersih mencapai Rp125,58 miliar di seluruh market.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan pergerakan IHSG sesuai dengan proyeksi sebelumnya, yang mana penguatannya kemarin hanya technical rebound dan bersifat sementara.
Selain itu, rendahnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang diumumkan kemarin juga memberikan sentimen yang menekan pergerakan pasar pada perdagangan hari ini dan mendorong investor untuk melakukan aksi jual bersih.
Baca Juga
“Karena PDB ada di bawah ekspektasi,”ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (6/5/2020)
Di sisi lain, tambah Dennies, sentimen atas Covid-19 masih terus menghantui. Terlihat dari bursa Asia yang mayoritas melemah atas ketegangan antara US – China yang makin panas sehingga investor lebih berhati-hati.