Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Siap Bayar Obligasi Jatuh Tempo Rp1,99 Trilun Pakai Kas Internal

Vice President Corporate Finance & Investor Relation Telkom Indonesia Andi Setiawan melaporkan kesiapan perseroan untuk melakukan pembayaran pokok Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah (kedua kiri) menyapa wartawan di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Jumat (24/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah (kedua kiri) menyapa wartawan di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Jumat (24/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. akan melakukan pelunasan pokok obligasi yang akan jatuh tempo pada semester II/2020.

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (6/5/2020), Vice President Corporate Finance & Investor Relation Telkom Indonesia Andi Setiawan melaporkan kesiapan perseroan untuk melakukan pembayaran pokok Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B.

Surat utang itu akan jatuh tempo pada 6 Juli 2020 dengan jumlah okok Rp1,995 triliun.

“Kami telah mempersiapkan sumber dana pelunasan yang berasal dari kas internal perseroan,” jelasnya.

Andi menambahkan pembayaran pokok obligasi akan dibayarkan kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) paling lambat pada periode sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Data KSEI menunjukkan emiten berkode saham TLKM itu hanya memiliki satu seri obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada 2020. Empat obligasi lainnya yang masih tercatat akan jatuh tempo pada 2022, 2025, 2030, dan 2045.

Adapun, total outstanding obligasi korporasi TLKM yang tercatat di KSEI saat ini senilai Rp8,995 triliun.

Sebelumnya, manajemen PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan bakal merampingkan struktur grup perusahaan dengan memangkas sedikitnya 20 anak usaha hingga 2021.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan bahwa perseroan akan memangkas 20 anak usaha untuk berfokus ke bisnis digital. Adapun, saat ini jumlah anak dan cucu usaha Telkom mencapai 49 perusahaan.

“Sejak tahun lalu kami sudah ada restrukturturisasi anak usaha, saat ini ada sekitar 49 anak cucu perusahaan yang terkonsolidasikan ke Telkom. Ada beberapa yang overlaping kurang efisien. Kita juga pertimbangkan ke depan Telkom seperti apa,” jelasnya melalui konferensi video, Jumat (3/4/2020).

Dia mengatakan bahwa salah satu stategi yang akan dilakukan untuk memangkas jumlah anak usaha adalah dengan melakukan merger atau penggabungan usaha. Perseroan, lanjutnya, sebisa mungkin akan menghindari opsi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam proses restrukturisasi ini.

“Jumlah total ada 20 anak perusahaan [akan dikonsolidasi]. Kami akan minimalkan pemutusan hubungan kerja. Kami akan pindahkan ke perusahaan lain sehingga dampaknya PHK bisa kami minimalkan,” ujarnya.

Meski akan memangkas jumlah anak usaha, Ririek menuturkan hal ini tidak berarti bahwa perseroan tidak akan berekspansi dengan menambah entitas bisnis baru. Menurutnya, dengan berfokus pada bisnis digital, perseroan berpeluang kembali mendirikan perusahaan patungan dengan pihak swasta.

Dia juga mengatakan bahwa konsolidasi anak usaha ini akan meningkatkan efisiensi operaisonal perseroan. Rieriek juga memastikan bahwa proses konsolidasi tidak akan memengaruhi pelayanan kepada para pelanggan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper