Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketegangan AS-China dan Kelangkaan Logistik Picu Kenaikan Harga Emas

Hubungan AS dan China kembali memanas setelah Presiden Trump menuduh Tiongkok melakukan penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Angkutan logistik yang terbatas seiring kebijakan pembatasan penerbangan juga menjadi faktor tambahan terhadap kenaikan harga emas.
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas di pasar  spot terpantau naik 0,24 persen ke level US$1.705 per troy ounce pada Senin (4/5/2020) pukul 14.00 WIB.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot telah naik 4,79 poin sejak dibuka pada level US$1.697 per troy ounce. Adapun pergerakan harga emas hari ini berkisar pada level US$1.691 per troy ounce sampai dengan US$1.706 per troy ounce.

Sementara itu, harga emas Comex untuk kontrak Juni terpantau naik 0,81 persen ke posisi US$1.714 per troy ounce. Sejak dibuka pada level US$1.711 per troy ounce, harga emas telah naik 14,70 poin dengan volume mencapai 31.588 troy ounce.

Harga emas Comex hari ini bergerak pada level US$1.700 sampai dengan US$1.717 per troy ounce. Jumlah itu hampir menyentuh level tertinggi dalam 52 minggu terakhir yakni US$1.788 per troy ounce.

Analis Monex Investindo Futures Andian mengatakan harga emas masih akan terkerek naik dengan beberapa tahapan level resistance atau batas atas kenaikan harga. Level pertama US$1.706 per troy ounce, lalu US$1.713 per troy ounce dan US$1.720 per troy ounce.

Menurutnya ketegangan antara Amerika Serikat dengan China dapat mendorong kenaikan harga logam mulia itu. Pasalnya, minat akan aset aman atau safe haven akan terkerek naik.

Amerika Serikat telah menuduh Tiongkok melakukan penyebaran wabah korona. Trump akan mengenakan sanksi pada produk-produk Tiongkok sebagai wujud tuntutan tanggung jawab. 

Di sisi lain, Tiongkok juga sudah meminta penjelasan ke Amerika Serikat setelah ditemukannya bukti pasien Korona di AS sebelum wabah di kota Wuhan.

“Sikap saling menyalahkan dan upaya sanksi dari Trump dapat memicu kembali perang dagang di antara kedua negara yang sebelumnya telah mereda setelah ditandatanganinya kesepakatan dagang tahap pertama di awal tahun kemarin.,” katanya dalam riset yang dikutip Bisnis, Senin (4/5/2020).

Menurutnya, bila respon pasar menunjukkan penurunan minat maka harga emas bakal menguji level support atau batas penurunan harga US$1.670 per troy ounce sampai dengan US$1.681.

Sementara itu mengutip dari Bloomberg, Vice President Brink Asia Pacific Ltd. Baskaran Narayanan mengatakan logistik pengiriman emas telah terbatas karena penerbangan komersial dibatasi akibat virus corona atau Covid-19.

“Charter atau kargo yang kami gunakan harus memprioritaskan peralatan perlindungan pribadi, medis, makanan dan produk penting lainnya di atas persyaratan kami untuk memindahkan emas,” katanya.

Direktur pelaksana Malta-Amit Singapore Pte. Ariel Kohelet menambahkan sekarang butuh waktu lebih dari 48 hingga 72 jam untuk mengirim emas dengan biaya yang telah meningkat.

“Kami telah memperluas penggunaan pesawat kargo saja yang tidak bergantung pada penumpang untuk terbang dan kami juga menyewa pesawat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper